::
Start
sumber informasi dan persahabatan

Navbar3

Search This Blog

Selasa, 31 Juli 2012

"Buku Hitam" Yahudi Kitab TALMUD


talmud
Kitab Talmud. (bahasa Ibrani: תלמוד)
Kitab Talmud, sebuah "buku hitam" Israel yang paling berbahaya bagi manusia dan kemanusiaan secara keseluruhan.
Kitab Talmud adalah kitab suci yang terpenting bagi kaum Yahudi, bahkan lebih penting daripada Kitab Perjanjian Lama, yg juga dikenal dgn nama Kitab Taurat. Bukti tentang hal ini dapat ditemukan dalam Talmud ‘Erubin’ 2b (edisi Soncino) yang mengingatkan kepada kaum Yahudi, “Wahai anakku, hendaklah engkau lebih mengutamakan fatwa dari para Ahli Kitab (Talmud) daripada ayat-ayat Taurat”.
Para pendeta Parisi mengajarkan, doktrin dan fatwa yang berasal dari para rabbi (pendeta), lebih tinggi kedudukannya daripada wahyu yang datang dari Tuhan. Talmud mengemukakan hukum-hukumnya berada di atas Taurat, bahkan tidak mendukung isi Taurat. Bahkan para pendeta Talmud pun mengklaim bahwa sebagian dari isi Kitab Talmud merupakan himpunan dari ajaran yang disampaikan oleh Nabi Musa a.s. secara lisan. Sampai dengan kedatangan Nabi Isa a.s. Kitab Talmud belum dihimpun secara tertulis seperti bentuknya yang sekarang.
Dalam tafsir Al Marâghi dijelaskan bahwa ‘Uzair adalah seorang pendeta (kâhin) Yahudi, ia hidup sekitar 457 SM. Menurut kepercayaan orang-orang Yahudi ‘Uzair adalah orang yang telah mengumpulkan kembali wahyu-wahyu Allah di kitab Taurat yang sudah hilang sebelum masa Nabi Sulaiman as. Sehingga segala sumber yang yang dijadikan rujukan utama adalah yang berasal dari ‘Uzair, karena menurut kaum Yahudi waktu itu ‘Uzair adalah satu-satunya sosok yang paling diagungkan, maka sebagian mereka akhirnya menisbatkan ‘uzair sebagai anak Allah.
Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah." Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling? (QS. At-Taubah,9:30).
Dari ayat tsb nampak jelas bahwa orang-orang Yahudi telah menghina Allah, karena telah menyamakan Allah dengan makhluk-Nya. Padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, (QS. Al-Ikhlash 112 :3).
Seorang peneliti Yahudi, Hyam Maccoby, dalam bukunya ‘Judaism on Trial’ mengutip pemyataan Rabbi Yehiel ben Joseph, bahwa “Tanpa Talmud kita tidak akan mampu memahami ayat-ayat Taurat … Tuhan telah melimpahkan wewenang ini kepada mereka yang arif, karena tradisi merupakan suatu kebutuhan yang sama seperti kitab-kitab wahyu. Para arif itu membuat tafsiran mereka … dan mereka yang tidak pernah mempelajari Talmud tidak akan mungkin mampu memahami Taurat.”
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa penyelewengan dalam masalah akidah merupakan tindakan yang sangat sesat, karena sekitar 1/3 dari kandungan Al-Quran menjelaskan tentang kidah/kepercayaan atas semua rukun iman yang harus diyakini oleh setiap manusia.
Nabi Isa a.s. sendiri mengutuk tradisi ‘mishnah’ (Talmud awal), termasuk mereka yang mengajarkannya (para hachom Yahudi dan kaum Farisi), karena isi Kitab Talmud seluruhnya menyimpang, bahkan bertentangan dengan Kitab Taurat. Kaum Kristen, karena ketidak-pahamannya, hingga dewasa ini menyangka Perjanjian Lama merupakan kitab tertinggi bagi agama Yahudi. Sangkaan itu keliru.
Terhadap tradisi ‘mishnah’ itu para pendeta Yahudi menambah sebuah kitab lagi yang mereka sebut ‘Gemarah’ (kitab “tafsir” dari para pendeta). Tradisi ‘mishnah’ (yang kemudian dibukukan) bersama dengan “Gemarah’, itulah yang disebut Talmud. Ada dua buah versi Kitab Talmud, yaitu ‘Talmud Jerusalem’ dan ‘Talmud Babilonia’. ‘Talmud Babilonia’ adalah kitab yang paling otoritatif.
Memang ada kelompok di kalangan kaum Yahudi yang menolak Talmud, dan tetap berpegang teguh kepada kitab Taurat (Taurat ada dua Versi : Taurat asli dan Taurat versi Perjanjian Lama yang sekarang). Mereka ini disebut golongan 'Karaiyah', kelompok yang sepanjang sejarahnya paling dibenci dan menjadi korban didzalimi oleh para pendeta Yahudi orthodoks.
Kitab Talmud adalah sebuah kitab paling berbahaya yang pernah ada di muka bumi.
Kitab Talmud bukan saja menjadi sumber dalam penetapan hukum agama, tetapi juga menjadi ideologi dan prinsip-prinsip, serta arahan bagi penyusunan kebijakan negara dan pemerintah Israel, dan menjadi pandangan hidup orang Yahudi pada umumnya. Itu pula sebabnya mengapa negara Israel disebut sebagai negara yang rasis, chauvinistik, theokratik, konservatif, dan sangat dogmatik.
Ilmuwan terkenal dalam bidang kebudayaan Ibrani dan kajian tentang Talmud, Joseph Barcley, menyatakan: “....Sebagian teks yang ada dalam Talmud adalah ekstrim, sebagiannya lagi menjijikkan, dan sebagian lagi berisi kekufuran..... “karenanya, banyak penguasa negara (raja dan kaisar) dan penguasa agama (Paus) di Eropa mengharamkan beredarnya kitab ini".
Talmud merupakan manifesto yang paling berbahaya kepada perikemanusiaan. Ia lebih berbahaya daripada buku Mein Kampf, karya Hitler. bahkan Kitab Talmud ini menggariskan penghancuran total semua agama dan peradaban yang ada di dunia, demi terciptanya sebuah masyarakat Zionis internasional.
Dalam buku “An Interview of Illan Pappe, ” Baudoin Loos menyebutkan seorang sejarawan Yahudi Illan Pappe yang menyandang julukan “Orang Israel yang paling dibenci di Israel”. Pappe adalah salah seorang Yahudi yang memilih memihak pada hati nurani dan tanpa takut membongkar mitos-mitos Zionisme.
anak2israelSaat ditanya, kenapa orang Israel bisa melakukan berbagai kekejaman terhadap orang Palestina, Pappe menjawab, “Ini buah dari sebuah proses panjang pengajaran paham, indoktronasi, yang dimulai sejak usia taman kanak-kanak, semua anak Yahudi di Israel dididik dengan cara ini. Anda tidak dapat menumbangkan sebuah sikap yang ditanamkan di sana dengan sebuah mesin indoktrinasi yang kuat, yaitu menciptakan sebuah persepsi rasis tentang orang lain yang digambarkan sebagai primitif, hampir tidak pernah ada, dan penuh kebencian: Orang itu memang penuh kebencian, tapi penjelasan yang diberikan di sini adalah ia terlahir primitif, Islam, anti-Semit, bukan bahwa ia adalah seorang yang telah dirampas tanahnya.”[1]
anak2israel2Indoktrinasi terhadap anak-anak Israel berlanjut hingga ia besar. Ayat-ayat Talmud dijadikan satu-satunya “pedoman moral” bagi mereka. Yang paling utama adalah indoktrinasi bahwa "hanya orang-orang bangsa Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia melainkan binatang." (Kerithuth 6b hal.78, Jebhammoth 61a). “Orang-orang non-Yahudi harus dijauhi, bahkan lebih daripada babi yang sakit.” (Orach Chaiim 57, 6a). "Orang-orang Non Yahudi boleh dibantai / dibunuh karena hukumnya Wajib." (Sanhedrin 58).
anak2israel3Penanaman doktrin rasisme yang terdapat dalam Talmud dilakukan para orangtua kaum Zionis kepada anak-anak mereka sejak dini. Survei yang diadakan oleh Ary Syerabi, mantan perwira dari Satuan Anti Teror Israel, terhadap 84 anak-anak Israel usia sekolah dasar, saat dia bergabung dengan London Institute for Economic Studies. Ary Serabi ingin mengetahui perasaan apa yang ada di dalam benak anak-anak Israel terhadap anak-anak Palestina sebaya mereka yang sesungguhnya. Kepada anak-anak Israel itu Ary memberikan sehelai kertas dan pensil, lalu kepada mereka Ary berkata, “Tulislah surat buat anak-anak Palestina, surat itu akan kami sampaikan pada mereka. ”
anak2libanonHasilnya sungguh mencengangkan. Anak-anak Israel yang menyangka suratnya benar-benar dikirim kepada anak-anak Palestina. Mereka menulis surat mereka dengan sebenar-benarnya, keluar dari hati terdalam. Apa saja yang mereka tulis? Salah satu surat ditulis oleh seorang anak perempuan Israel berusia 8 tahun. Ia mengaku menulis surat kepada anak perempuan Palestina seusianya. Isi suratnya antara lain:
mayat-anak2-korban-israel"Sharon akan membunuh kalian dan semua penduduk kampung… dan membakar jari-jari kalian dengan api. Keluarlah dari dekat rumah kami, wahai monyet betina. Kenapa kalian tidak kembali ke (tempat) dari mana kalian datang? Kenapa kalian mau mencuri tanah dan rumah kami? Saya mempersembahkan untukmu gambar (ini) supaya kamu tahu apa yang akan dilakukan Sharon pada kalian…ha…ha…ha”
Bocah Israel itu menggambar sosok Sharon dengan kedua tangannya menenteng kepala anak perempuan Palestina yang meneteskan darah.
qana1996-a'Protocols of Learned Elders of Zion' (Protokol Para Pemuka Agama Yahudi) adalah rencana praktis atau kertas kerja untuk merealisasikan semua kandungan Taurat dan Talmud. Jika Talmud merupakan buah pahit dari ajaran Perjanjian Lama (Taurat), maka Protol Yahudi ini merupakan kertas kerja yang meringkas semua ajaran Talmud kepada rencana strategis modern dan kontemporer.
Metoda kerja yang dipakai oleh ‘Protokol’ untuk menghancurkan suatu masyarakat cukup jelas. Memahami metoda itu penting jika seseorang ingin menemukan makna dari arus serta arus-balik yang membuat orang menjadi frustrasi ketika mencoba memahami kekacauan keadaan masa kini. Orang menjadi bingung dan hilang semangat oleh berbagai teori masa kini dan suara-suara yang centang-perenang. Setiap suara atau teori itu seakan-akan dapat dipercaya dan menjanjikan masa depan yang lebih baik. Kalau saja kita dapat memahami makna dari suara yang centang-perenang dan berbagai teori yang amburadul itu, maka hal itu akan menyadarkan kita bahwa kebingungan dan hilangnya semangat masyarakat merupakan sasaran yang dituju oleh ‘Protokol’. Ketidakpastian, keragu-raguan, kehilangan harapan, ketakutan, semuanya ini merupakan reaksi yang diciptakan oleh program yang diuraikan di dalam ‘Protokol’ yang diharapkan tercapai. Kondisi masyarakat dewasa ini merupakan bukti efektifnya program tersebut.
Pelaksanaan ajaran Talmud tentang keunggulan kaum Yahudi yang didasarkan pada ajaran kebencian itu telah menyebabkan penderitaan yang tak terperikan terhadap orang lain sepanjang sejarah ummat manusia sampai dengan saat ini, khususnya di tanah Palestina. Ajaran itu telah dijadikan dalih untuk membenarkan pembantaian secara massal penduduk sipil Arab-Palestina. Kitab Talmud menetapkan bahwa semua orang yang bukan-Yahudi disebut “goyim”, sama dengan binatang, derajat mereka di bawah derajat manusia. Ras Yahudi adalah “ummat pilihan”, satu-satunya ras yang mengklaim diri sebagai keturunan langsung dari Nabi Adam a.s.
Beberapa kutipan yang diangkat dari Kitab Tamud dalam uraian berikut ini merupakan dokumen asli yang tidak-terbantahkan, dengan harapan dapat memberikan pencerahan kepada segenap ummat manusia, termasuk kaum Yahudi, tentang kesesatan dan rasisme dari ajaran Talmud yang penuh dengan kebencian, yang menjadi kitab suci baik bagi kaum Yahudi Orthodoks maupun Hasidiyah di seluruh dunia.
talmud-unmaskedBeberapa Contoh Isi Ajaran Talmud
Erubin 2b, “Barangsiapa yang tidak taat kepada para rabbi mereka akan dihukum dengan cara dijerang di dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka”.
Moed Kattan 17a, “Bilamana seorang Yahudi tergoda untuk melakukan sesuatu kejahatan, maka hendaklah ia pergi ke suatu kota dimana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah kejahatan itu disana”
Menganiaya seorang Yahudi Sama Dengan Menghujat Tuhan dan Hukumannya ialah Mati
Sanhedrin 58b, “Jika seorang kafir menganiaya seorang Yahudi, maka orang kafir itu harus dibunuh”.
Dibenarkan Menipu Orang yang Bukan-Yahudi
Sanhedrin 57a, “Seorang Yahudi tidak wajib membayar upah kepada orang kafir yang bekerja baginya”.
Orang Yahudi Mempunyai Kedudukan Hukum yang Lebih Tinggi
Baba Kamma 37b, “Jika lembu seorang Yahudi melukai lembu kepunyaan orang Kanaan, tidak perlu ada ganti rugi; tetapi ,jika lembu orang Kanaan sampai melukai lembu kepunyaan orang Yahudi maka orang itu harus membayar ganti rugi sepenuh-penuhnya”.
Orang Yahudi Boleh Mencuri Barang Milik Bukan-Yahudi
Baba Mezia 24a, “Jika seorang Yahudi menemukan barang hilang milik orang kafir, ia tidak wajib mengembalikan kepada pemiliknya”. (Ayat ini ditegaskan kembali di dalam Baba Kamma 113b),
Sanhedrin 57a, “Tuhan tidak akan mengampuni seorang Yahudi ‘yang mengawinkan anak-perempuannya kepada seorang tua, atau memungut menantu bagi anak-lakinya yang masih bayi, atau mengembalikan barang hilang milik orang Cuthea (kafir)’ …”.
Orang Yahudi Boleh Merampok atau Membunuh Orang Non-Yahudi
Sanhedrin 57a, “Jika seorang Yahudi membunuh seorang Cuthea (kafir), tidak ada hukuman mati, Apa yang sudah dicuri oleh seorang Yahudi boleh dimilikinya”.
Baba Kamma 37b, “Kaum kafir ada di luar perlindungan hukum, dan Tuhan membukakan uang mereka kepada Bani Israel”.
Orang Yahudi Boleh Berdusta kepada Orang Non-Yahudi
Baba Kamma 113a, “Orang Yahudi diperbolehkan berdusta untuk menipu orang kafir”.
Yang Bukan-Yahudi adalah Hewan di bawah Derajat Manusia
Yebamoth 98a, “Semua anak keturunan orang kafir tergolong sama dengan binatang”.
Abodah Zarah 36b, “Anak-perempuan orang kafir sama dengan ‘niddah’ (najis) sejak lahir”.
Abodah Zarah 22a – 22b, “Orang kafir lebih senang berhubungan seks dengan lembu”.
Ajaran Gila di dalam Talmud
Gittin 69a, “Untuk menyembuhkan tubuh ambil debu yang berada di bawah bayang-bayang jamban, dicampur dengan madu lalu dimakan“.
Shabbath 41a, “Hukum yang mengatur keperluan bagaimana kencing dengan cara yang suci telah ditentukan”.
Yebamoth 63a, ” … Adam telah bersetubuh dengan semua binatang ketika ia berada di Sorga”.
Yebamoth 63a, “…menjadi petani adalah pekerjaan yang paling hina “.
Sanhedrin 55b, “Seorang Yahudi boleh mengawini anak-perempuan berumur tiga tahun (persisnya, tiga tahun satu hari)”.
Sanhedrin 54b, “Seorang Yahudi diperbolehkan bersetubuh dengan anak-perempuan, asalkan saja anak itu berumur di bawah sembilan tahun”.
Kethuboth 11b, “Bilamana seorang dewasa bersetubuh dengan seorang anak perempuan, tidak ada dosanya”.
Yebamoth 59b, “Seorang perempuan yang telah bersetubuh dengan seekor binatang diperbolehkan menikah dengan pendeta Yahudi. Seorang perempuan Yahudi yang telah bersetubuh dengan jin juga diperbolehkan kawin dengan seorang pendeta Yahudi”.
Abodah Zarah 17a, “Buktikan bilamana ada pelacur seorangpun di muka bumi ini yang belum pernah disetubuhi oleh pendeta Talmud Eleazar”.
Hagigah 27a, “Nyatakan, bahwa tidak akan ada seorang rabbi pun yang akan masuk neraka”.
Baba Mezia 59b, “Seorang rabbi telah mendebat Tuhan dan mengalahkan-Nya. Tuhan pun mengakui bahwa rabbi itu memenangkan debat tersebut”.
Gittin 70a, “Para rabbi mengajarkan, ‘Sekeluarnya seseorang dari jamban, maka ia tidak boleh bersetubuh sampai menunggu waktu yang sama dengan menempuh perjalanan sejauh setengah mil, konon iblis yang ada di jamban itu masih menyertainya selama waktu itu, kalau ia melakukannya juga (bersetubuh), maka anak-keturunannya akan terkena penyakit ayan”.
Gittin 69b, “Untuk menyembuhkan penyakit kelumpuhan campur kotoran seekor anjing berbulu putih dan campur dengan balsem; tetapi bila memungkinkan untuk menghindar dari penyakit itu, tidak perlu memakan kotoran anjing itu, karena hal itu akan membuat anggota tubuh menjadi lemas “.
Pesahim 11a, “Sungguh terlarang bagi anjing, perempuan, atau pohon kurma, berdiri di antara dua orang laki-laki. Karena musibah khusus akan datang jika seorang perempuan sedang haid atau duduk-duduk di perempatan jalan “.
Menahoth 43b-44a, “Seorang Yahudi diwajibkan membaca doa berikut ini setiap hari, ‘Aku bersyukur, ya Tuhanku, karena Engkau tidak menjadikan aku seorang kafir, seorang perempuan, atau seorang budak belian’ “.
Inilah sebagian kecil dari ayat-ayat hitam Talmud. Setiap hari Sabtu yang dianggap suci (Shabbath), mereka mendaras Talmud sepanjang hari dan mengkaji ayat-ayat di atas. Mereka menganggap Yahudi sebagai ras yang satu-satunya berhak disebut manusia. Sedangkan ras di luar Yahudi mereka anggap sebagai binatang, termasuk orang-orang liberalis yang malah melayani kepentingan kaum Zionis.
Pengakuan Talmud
Abodah Zarah 70a, “Seorang rabbi ditanya, apakah anggur yang dicuri di Pumbeditha boleh diminum, atau anggur itu sudah dianggap najis, karena pencurinya adalah orang-orang kafir (seorang bukan-Yahudi bila menyentuh guci anggur, maka anggur itu dianggap sudah najis). Rabbi itu menjawab, tidak perlu dipedulikan, anggur itu tetap halal (‘kosher’) bagi orang Yahudi, karena mayoritas pencuri yang ada di Pumbeditha, tempat dimana guci-guci anggur itu dicuri, adalah orang-orang Yahudi”. (Kisah ini juga ditemukan di dalam Kitab Gemara, Rosh Hashanah 25b).
Ibadah Orang Farisi
Erubin 21 b, “Rabbi Akida berkata kepadanya, ‘Berikan saya air untuk mencuci tangan saya’. Ia menjawab, ‘Air itu tidak cukup bahkan untuk diminum, apalagi untuk membasuh tanganmu’ keluhnya. ‘Lalu apa yang harus saya perbuat ?’ tanya seseorang lainnya, ‘padahal engkau tahu menentang ucapan seorang rabbi diancam dengan hukuman mati?’ ‘Saya lebih baik mati daripada menentang pendapat kawan-kawan saya’ ” (Ritual cuci tangan ini terekam dikutuk Nabi Isa a.s. dalam Injil Matius 15 : 1- 9).
Genosida Dihalalkan oleh Talmud
Perjanjian Kecil, Soferim 15, Kaidah 10, “Inilah kata-kata dari Rabbi Simeon ben Yohai, ‘Tob shebe goyyim harog’ (“Bahkan orang kafir yang baik sekali pun seluruhnya harus dibunuh”). Orang-orang Israeli setiap tahun mengikuti acara nasional ziarah ke kuburan Simon ben Yohai untuk memberikan penghormatan kepada rabbi yang telah menganjurkan untuk menghabisi orang-orang non-Yahudi [2].
Di Purim, pada tanggal 25 Februari 1994 seorang perwira angkatan darat Israel, Baruch Goldstein, seorang Yahudi Orthodoks dari Brooklyn, membantai 40 orang muslim, termasuk anak-anak, tatkala mereka tengah bersujud shalat di sebuah masjid. Goldstein adalah pengikut mendiang Rabbi Meir Kahane, yang menyatakan kepada kantor berita CBS News, bahwa ajaran yang dianutnya mengatakan orang-orang Arab itu tidak lebih daripada anjing, sesuai ajaran Talmud”.[3]
Ehud Sprinzak, seorang profesor di Universitas Jerusalem menjelaskan tentang falsafah Kahane dan Goldstein, “Mereka percaya adalah teiah menjadi iradat Tuhan, bahwa mereka diwajibkan untuk melakukan kekerasan terhadap ‘goyyim’, sebuah istilah Yahudi untuk orang-orang non-Yahudi”. [4]
Rabbi Yizak Ginsburg menyatakan, “Kita harus mengakui darah seorang Yahudi dan darah orang ‘goyyim’ tidaklah sama”. [5]
Rabbi Jacov Perrin berkata, “Satu juta nyawa orang Arab tidaklah seimbang dengan sepotong kelingking orang Yahudi”.[6]
Doktrin Talmud : Orang non- Yahudi Bukanlah Manusia
Talmud secara spesifik menetapkan orang non-Yahudi termasuk golongan binatang, bukan-manusia, dan secara khusus menyatakan bahwa mereka bukan dari keturunan Nabi Adam a.s. Ayat-ayat yang berkaitan itu ditemukan bertebaran di dalam Kitab Talmud, antara lain sebagai berikut :
Kerihoth 6b, “Menggunakan minyak untuk mengurapi. Rabbi kita mengajarkan, ‘Barangsiapa menyiramkan minyak pengurapan kepada ternak atau perahu, ia tidak melakukan dosa; bila ia melakukannya kepada ‘goyyim’, atau orang mati, dia tidak melakukan dosa. Hukum yang berhubungan dengan ternak dan perahu adalah benar, karena telah tertulis: terhadap tubuh manusia (Ibrani: Adam) tidak boleh disiramkan (Exodus 30:32); karena ternak dan perahu bukan manusia (Adam)’ “. “Juga dalam hubungan dengan yang meninggal (sepatutnya) ia dikecualikan, karena setelah meninggal ia menjadi bangkai dan bukan manusia lagi (Adam).
Tetapi mengapa terhadap ‘goyyim’ juga dikecualikan, apakah mereka tidak termasuk kategori manusia (Adam) ? Tidak, karena telah tertulis: ‘Wahai domba-domba-Ku, domba-domba di padang gembalaan-Ku adalah manusia (Adam)’ (Ezekiel 34:31): Engkau disebut manusia (Adam), tetapi ‘goyyim’ tidak disebut sebagai manusia (Adam)’ “.
Pada ayat-ayat terdahulu para rabbi membahas hukum Talmud yang melarang memberikan minyak suci bagi manusia. Dalam pembahasan itu para rabbi menjelaskan bukanlah suatu dosa untuk memberikan miyak suci itu kepada ‘goyyim’ (kaum non-Yahudi, seperti Muslim, Kristen, dan sebagainya), karena ‘goyyim’ tidak termasuk golongan manusia (harfiahnya: bukan keturunan Adam).
Yebamoth 61a, “Telah diajarkan: Begitulah Simeon ben Yohai menerangkan (61a) bahwa kuburan orang ‘goyyim’ tidak termasuk tempat yang suci untuk mendapatkan ‘ohel’ (memberikan sikap ruku’ terhadap kuburan), karena telah dikatakan, wahai domba-domba-Ku yang ada di padang gembalaan-Ku, kalian adalah manusia (Adam)’, (Ezekiel 34:31); kalian disebut manusia (Adam); tetapi kaum kafir ltu tldak disebut manusia (Adam)’ “.
Hukum Talmud menerangkan bahwa seorang Yahudi yang menyentuh bangkai manusia atau kuburan (Yahudi) menyebabkan ia ternajisi. Tetapi hukum Talmud mengajarkan, sebaliknya, jika seorang Yahudi menyentuh kuburan orang goyyim, hal itu membuat ia tetap suci, karena orang goyyim tidak termasuk golongan manusia (Adam).
Baba Mezia 114b, “Dia (Rabbah) berkata kepadanya: ‘Apakah engkau bukan pendeta: mengapa engkau berdiri di atas kuburan ? Ia menjawab: ‘Apakah guru belum mempelajari hukum tentang kesucian? Karena telah diajarkan: Simeon ben Yohai berkata:‘Kuburan kaum ‘goyyim’ tidak menajisi. Karena telah tertulis, ‘Wahai gembalaan-Ku gembalaan di padang rumput-Ku adalah manusia (Adam), dan ia berdiri di atas kuburan kaum ‘goyyim’ “.
Mengingat pembuktian berdasarkan nash Taurat (Ezekiel 34:31). disebut sampai berulang-kali pada ketiga ayat-ayat Talmud di atas tadi, padahal dalam kenyataannya Taurat tidak pernah menyebutkan bahwa hanya orang Yahudi saja yang termasuk golongan manusia. Para ‘hachom’ Talmud sangat menekankan kekonyolan ajaran mereka tentang kaum ‘goyyim’. Hal itu merupakan bukti bahwa mereka sebenarnya adalah rasis dan ideolog anti-kaum non-Yahudi, yang dalam kebuntuan nalarnya telah mendistorsikan ayat-ayat Taurat dalam rangka membenarkan kesesatan mereka.
Berakoth 58a, “Shila seorang Yahudi memberikan hukuman cambuk kepada seseorang yang telah bersetubuh dengan seorang perempuan Mesir: Orang yang dicambuk itu pergi mengadukannya kepada pemerintah, dan berkata: ‘Ada seorang Yahudi yang memberikan hukuman cambuk tanpa izin dari pemerintah’. Seorang petugas memerintahkan untuk memanggilnya (Shila). Ketika ia (Shila) tiba, ia ditanya: ‘Mengapa engkau mencambuk orang ini?’ Ia (Shila) menjawab: ‘ Karena ia telah menyetubuhi keledai betina’ “. “Petugas itu berkata kepadanya: ‘Apakah engkau mempunyai saksi-saksi?’ Ia(Shila) menjawab ‘Saya mempunyainya’. Kemudian (nabi) Elijah turun dari langit dalam bentuk manusia dan memberikan bukti. Petugas itu berkata lagi kepadanya: ‘Kalau demikian halnya seharusnya orang itu dihukum mati!’ Ia (Shila) menjawab: ‘Karena kami telah diasingkan dari negeri kami, kami tidak mempunyai wewenang untuk menjatuhkan hukuman mati; lakukanlah terhadapnya sesuai kehendak kalian’ “
“Ketika mereka masih mempertimbangkan perkara itu Shila pun berteriak.• ‘Kepada-Mulah ya Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Kuasa’ (Kisah-kisah 29:11).
‘Apa kehendakmu? tanya petugas itu. Ia (Shila) menjawab.• ‘Apa yang kukatakan ialah: Terpujilah Yang Maha Pengasih yang telah menciptakan segala sesuatunya dari tanah serupa dengan Yang di Sorga, dan telah memberikan kepadamu sekalian tempat tinggal, dan membuat kalian mencintai keadilan’ “,
“Petugas itu berkata kepadanya (Shila).• ‘Apakah engkau sedemikian membantu kepada kehormatan pemerintah?’ Petugas itu memberi Shila sebuah tongkat dan berkata kepadanya: ‘Engkau boleh menjadi hakim. ‘ Tatkala petugas (orang ‘goyyim’) itu telah pergi, orang-orang yang ada disana berkata kepadanya (Shila).• ‘Apakah Yang Maha Pengasih membuat mu’zizat bagi kaum pendusta?’. Ia (Shila) menjawab mereka (‘goyyim’) disebut keledai? Karena telah tertulis: Daging mereka adalah daging keledai’ (Ezekiel 23:30)
Ia (Shila) memperhatikan orang-orang itu akan memberi-tahukan petugas-petugas itu bahwa ia (Shila) telah menyebut mereka sebagai keledai. Maka ia (Shila) berkata.• ‘Orang itu adalah penuntut hukum, dan Taurat telah mengatakan: Jika seseorang datang untuk membunuhmu, bangkitlah segera dan bunuh dia lebih dahulu.
Begitulah tongkat yang diberikan kepadanya itu dipukulkannya kepada terdakwa dan membunuhnya.’ Kemudian ia berkata: ‘Karena sebuah mu’zizat telah terjadi melalui ayat ini, maka aku melaksanakannya’ “.
Bagian ini terpaksa diutarakan agak panjang, tetapi agaknya terpaksa dikutip seluruhnya untuk memperlihatkan bagaimana kedzaliman kaum Yahudi. Sebagai tambahan bahwa nabi Elijah sampai perlu turun dari sorga ke bumi untuk menipu mahkamah kaum goyyim, disini Talmud mengajarkan, bahwa kaum ‘goyyim’ pada dasamya adalah binatang, sehingga karena itu Rabbi Shila (dan nabi Elijah) sama sekali tidaklah dapat disebut telah berdusta atau telah membuat dosa.
Ceritera itu menjelaskan bahwa sekiranya seseorang (termasuk orang Yahudi) mengungkapkan ajaran Talmud pandangan tentang kaum ‘goyyim’ sama dengan keledai, maka ia akan menerima hukuman mati. Karena mengungkapkan hal itu akan membuat kaum ‘goyyim’ murka dan akan menindas agama Yahudi.
Kutipan Talmud dari kitab Ezekiel ini merupakan “nash bukti” sangat penting, karena ayat itu menyatakan bahwa kaum ‘goyyim’ itu termasuk golongan binatang (keledai). Ayat dari kitab Ezekiel pada Kitab Perjanjian lama telah diubah dengan hanya mengatakan bahwa “orang Mesir memiliki kemaluan yang besar” (sindiran – sama dengan keledai). Hal ini tidak membuktikan atau menegaskan secara eksplisit bahwa orang Mesir yang dirujuk oleh Taurat sarna dengan binatang. Dalam hal ini Talmud memalsukan Taurat dengan cara mendistorsikan tafsir. Beberapa ayat Talmud yang lain yang mengkaitkannya dengan kitab Ezekiel 23:30 yang memperlihatkan watak rasis orang Yahudi ditemukan dalam Arakin 19b, Berakoth 25b, Niddah 45a, Shabbath 150a, dan Yebamoth 98a. Lagipula nash aseli Sanhedrin 37a hanya mengkaitkannya dengan persetujuan Tuhan untuk penyelamatan kaum Yahudi saja. [7]
Moses Maimonides Membenarkan Pembantaian
Begawan yang sangat dihormati, Moses Maimonides, mengajarkan tanpa tedeng aling-aling, bahwa kaum Kristen wajib dihabisi. Tokoh yang memberikan fatwa seperti itu memiliki kedudukan tertinggi dalam hirarki agama Yahudi.
Moses Maimonides dipandang sebagai penyusun hukum dan filosuf terbesar sepanjang sejarah Yahudi. Ia acapkali dengan penuh rasa hormat disebut dengan nama Rambam, dan disapa dengan panggilan Rabenu Moshe ben Maimon, yang artinya ‘Rabbi Kami Musa anak Maimun”.[8]
Inilah yang diajarkan oleh Maimonides tentang boleh tidaknya menyelamatkan nyawa kaum ‘goyyim’, atau bahkan’ orang Yahudi sekali pun yang berani menolak “inspirasi ilahiyah di dalam Talmud’.
“Sesungguhnya bila kita melihat seorang kafir (‘goyyim’) sedang terhanyut dan tenggelam di sungai, kita tidak boleh menolongnya. Kalau kita melihat nyawanya sedang terancam, kita tidak boleh menyelamatkannya.” [9]. Naskah dalam bahasa Ibrani edisi Feldheim 1981 tentang Mishnah Torah menyebutkan hal yang sarna seperti itu.
Dengan peringatan dari Maimonides itu, telah diwajibkan bagi kaum Yahudi untuk tidak boleh menyelamatkan nyawa atau memberikan pertolongan kepada seorang ‘goyyim’, ia sebenarnya menyatakan sikap kaum Yahudi yang sebenarnya yang dibebankan oleh Talmud terhadap kaum non-Yahudi.[10]
“Hal itu telah merupakan ‘mitvah’ (kewajiban agama) untuk , menghabisi para pengkhianat kaum Yahudi, para ‘minnim’, dan “apikorsim” dan membuat mereka jatuh ke dalam lobang kehancuran, karena mereka telah menyebabkan penderitaan kepada kaum Yahudi, dan menipu manusia untuk menjauh dari Tuhan, sebagaimana yang dilakukan oleh Isa dari Nazareth dan para muridnya, dan Tzadok, Baithos dan murid-muridnya. Semoga terla’natlah mereka”.
Komentar penerbit Yahudi itu memuat pernyataan Maimonides bahwa Nabi Isa a.s. adalah contoh seorang ‘min’ (“pengkhianat” majemuknya ‘minnim’). Komentar itu juga menerangkan bahwa murid-murid Tzadok, yaitu kaum Yahudi yang menolak kebenaran Talmud dan mereka yang hanya mengakui hukum tertulis, yakni Taurat. Menurut buku ‘Maimonides’ Principles’ pada h.5, Maimonides memerlukan waktu dua-belas tahun untuk menyimpulkan hukum dan keputusan dari Talmud, dan mensistemasikan kesimpulannya itu ke dalam 14 jilid. Karya itu akhirnya selesai pada tahun 1180 dan diberi judul ‘Mishnah Torah’, atau ‘Syari’at Taurat’.
Maimonides mengajarkan pada bagian lain dari ‘Mishnah Torah’, bahwasanya kaum ‘goyyim’ bukanlah golongan manusia: “Hanyalah manusia (kaum Yahudi), dan bukannya perahu, yang dapat memperoleh najis bila bersentuhan … Bangkai dari seorang ‘goyyim’ tidak menyebabkan najis bila bersentuhan dengan bayang-bayang seorang Yahudi … seorang ‘goyyim’ tidak sampai menyebabkan penajisan; dan bila seorang ‘goyyim’ menyentuh, membawa, atau membayangi … ‘goyyim’ itu tidak menyebabkan najis … mayat seorang ‘goyyim’ tidak menyebabkan menjadi najis; dan sekiranya’” seorang ‘goyyim’ menyentuh, membawa, atau menjatuhkan bayangannya kepada mayat, ia dianggap tidak pernah menyentuh mayat tersebut.” .[11]
Film ‘Schindlers List’ – Contoh Kebohongan Kaum Yahudi
481-1Teks Talmud (khususnya Talmud Babilonia) pada Sanhedrin 37a tidak mewajibkan orang Yahudi untuk menyelamatkan nyawa orang lain, terkecuali nyawa orang Yahudi. Moshe Maimonides memperkuat ajaran Talmud tersebut. Tetapi, beberapa buku yang ditulis oleh orang-orang Yahudi kontemporer (Hesronot Ha-shas) merujuk beberapa nash dari Talmud yang seolah-olah memuat frase nilai-nilai universal, seperti, “Barangsiapa membunuh kehidupan seseorang, hal itu sama dengan membunuh seluruh isi dunia; dan barangsiapa memelihara kehidupan seseorang ,,, hal itu seperti ia telah memelihara seluruh isi dunia”.
Bandingkan dengan al-Qur’an 5:32, “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya”.
Namun Hesronot Ha-ash mengakui ayat-ayat di atas tadi bukan katta-kata yang otentik dari Talmud yang asli. Dengan kata lain, ayat-ayat bemada universal tersebut bukanlah nash otentik dari Talmud. Jadi sekedar sebagai contoh, “versi universal” ini yang oleh Stephen Spielberg dituangkan ke dalam filmnya ‘The Schindler’s List’ yang terkenal itu (dan dikaitkan seolah-olah bersumber dari Talmud pada judul maupun iklan filmnya) adalah penipuan dan merupakan propaganda, yang dimaksudkan untuk memberikan polesan kemanusiaan kepada Talmud, yang pada hakekatnya adalah kitab yang penuh berisi semangat rasisme dan chauvinisme Yahudi. Dalam nash Talmud yang aseli tertulis pada ayat yang sama, “Barangsiapa memelihara bahkan satu nyawa orang Israeli, maka ia seperti memelihara seluruh isi dunia”. Sama seperti ayat-ayat yang lain, Talmud yang aseli hanya membicarakan perihal menyelamatkan orang-orang Yahudi.
Tipuan Orang Yahudi
Sanggahan para rabbi orthodoks bahwa tidak ada bukti dokumentasi otentik tentang rasisme dan semangat kebencian di dalam Talmud adalah bohong besar, karena di dalam Baba Kamma 113a, menyatakan bahwa “Orang Yahudi boleh berbohong untuk menipu kaum ’goyyim’ ‘.
The Simon Wiesenthal Center, sebuah pusat propaganda ruhubiyah Yahudi yang didukung oleh dana multi-jutaan dolar terpaksa memecat Rabbi Daniel Landes pada tahun 1995, karena rabbi ini menentang ajaran dehumanisasi oleh Talmud terhadap orang non-Yahudi. “Sikap ini benar-benar busuk”, katanya. Buktinya ? “Ya, pernyataan-pernyataan di dalamnya”.
Berdusta untuk menipu orang ‘goyyim’ telah lama menjadi panutan di dalam agama Yahudi. Ambil contoh sehubungan dengan debat pada abad ke-13 di Paris antara Nicholas Donin, seorang Yahudi yang telah memeluk agama Katolik –yang oleh Hyam Maccoby diakui mempunyai pengetahuan yang luas tentang Talmud”[12]- saat berkonfrontasi lawan Rabbi Yehiel. Pada waktu itu Yehiel tidak sedang berada di bawah ancaman hukuman, atau dicederai. Namun tanpa malu tetap saja berdusta sepanjang debat tersebut.
Sebagai contoh ketika ditanya oleh Donin apakah ada ayat-ayat yang menghujat Jesus di dalam Talmud, Yehiel menyanggahnya. Donin, seorang ahli dalam bahasa lbrani paham benar jawaban itu dusta maka. Ryam Maccoby, seorang komentator Yahudi mengenai debat tersebut, yang hidup di abad ke-20, membela kebohongan Rabbi Yehiel seperti ini, “Pertanyaan itu mungkin diajukan, apakah Yehiel benar-benar percaya yang Jesus tidak disebut-sebut di dalam Talmud atau, bisa juga ia mengajukan pertanyaan ini sebagai suatu tipuan yang cerdik, untuk menciptakan keadaan mendesak Yehiel … tentu saja Rabbi Yehiel dapat dimaafjkan bila ia tidak mengakui sesuatu yang tidak sepenuhnya dipercayainya, dalam rangka mencegah proses tiranik yang menghadapkan budaya dari suatu agama tertentu, terhadap agama yang lain”.[13]
Beginilah cara orang Yahudi menyanggah sampai dengan hari ini tentang adanya nash Talmud yang mengandung ayat-ayat yang penuh dengan kebencian. Sebuah kata tentang “kebohongan Yahudi diplesetkan dan disulap menjadi “dapat dimaafkan”, sementara setiap penyelidikan terhadap kitab-kitab suci Yahudi oleh peneliti non-Yahudi dipandang sebagai “proses tiranik”. Sementara itu serangan kaum Yahudi terhadap kitab-kitab Injil Perjanjian Baru dan al-Qur’an tidak pernah dianggap sebagai “proses tiranik”. Hanya kritik kaum non- Yahudi yang dianggap tiranik, sedangkan cara mempertahankan diri bagi orang Yahudi adalah berdusta.
Betapapun banyaknya sanggahan dan kebohongan yang keluar dari ‘The Anti-Defamation League’ (ADL – ‘Liga Anti-Penghinaan’ Yahudi) dan dari the Wiesenthal Center, dalam buku ini dikutip nash-nash baik dari Talmud maupun juga dari mufassir Talmud ‚paling’ terkemuka” di mata orang Yahudi sendiri, seperti Moses Maimonides,
Pada tahun 1994 Rabbi Tzvi Marx, direktur pendidikan teknologi terapan pada ‘Shalom Hartman Institute’ di Jerusalem, telah menulis semacam pengakuan yang menakjubkan tentang bagaimana kaum Yahudi di masa yang silam telah membuat dua jenis kumpulan kitab: kitab Talmud yang otentik sebagai bahan pelajaran bagi para pemuda mereka di sekolah-sekolah (‘kollel’) Talmud, dan sebuah lagi kitab Talmud yang telah “disensor dan diamendemen” yang ditujukan bagi konsumsi para ‘goyyim’ yang tidak mengerti apa-apa. Rabbi Marx menjelaskan bahwa versi tafsir Maimonides yang dikeluarkan untuk konsumsi umum, tertulis misalnya, “Barangsiapa membunuh seorang manusia, ia telah melanggar hukum”. Tetapi Rabbi Marx menyatakan, nash yang asli berbunyi, ” Barangsiapa membunuh seorang Israeli, ia melanggar hukum”. [14]
Buku Hesronot Ha-shas (“Yang Dihilangkan dari Talmud”) lalu menjadi penting dalam kaitan ini. Heshronot Ha-shas dicetak-ulang pada tahun 1989 oleh Sinai Publishing House, Tel Aviv. Heshronot Ha-shas menjadi sangat berharga bagi kita, karena buku ini menyusun suatu daftar panjang ayat-ayat Talmud yang diubah atau dihilangkan, dan daftar ayat-ayat yang dipalsukan dewasa ini, yang dibuat untuk konsumsi kaum ‘goyyim’ seolah-olah ayat-ayat itulah yang otentik. Popper (h.58-59) menjelaskan : “Tidak selalu yang disensor itu ayat-ayat panjang, tetapi acapkali satu kata pun dihapus. … Acapkali dalam hal seperti itu digunakan dalam rangka penghapusan dan penggantian”. [15]
Sebagai contoh pentarjamah versi Talmud dalam bahasa Inggris terbitan Soncino menterjemahkan kata lbrani ‘goyyim’ dengan sejumlah kata-ganti samaran seperti, “kafir, Cuthean, Mesir, penyembah berhala”, dan sebagainya. Tetapi sebenarnya kata-ganti ini merujuk kepada kata-aseli ‘goyyim’ (semua yang non- Yahudi).
Pada catatan-kaki no. 5 Talmud pada edisi Soncino dijelaskan bahwa, “Istilah orang Cuthea (Samaritan) disini adalah untuk menggantikan kata-aseli ‘goyyim’ … “ Hal itu merupakan praktek disinformasi yang lazim dipakai oleh kaum Farisi untuk menyangkal adanya ayat-ayat yang rasialistik di dalam Talmud yang telah diungkapkan terdahulu dalam buku ini, dalam rangka mengklaim bahwa ayat-ayat itu adalah “karangan dari orang-orang yang anti-Semit”, antara lain The Babylonian Talmud online Talmud versi Soncino dengan editor Rabbi Dr. Isidore Epstein of Jews’ College, London. Bandingkan penjelasan Seder ZERAIM (זרעים), MOED (מועד), NASCHIM (נשים ), NEZIKIN (נזיקין), KODASCHIM (קדשים), TOHOROTH (טהרות) oleh Rev. I. B. Pranaitis (Roman Catholic Priest) dalam buku The Talmud Unmasked, The Secret Rabbinical Teachings Concering Christians
Pada tahun 1994, Lady Jane Birdwood (80 tahun), ditangkap dan diadili di depan pengadilan pidana di London, hanya karena "Kejahatannya" menerbitkan sebuah pamflet berjudul ‘The Longest Hatred’ (Kebencian yang Paling Lama), berisi seluruh pernyatan kebencian di dalam Talmud yang diangkatnya dari ayat-ayat yang berisi kebencian kepada kaum ‘goyyim’ dan Kristen.
Sepanjang peradilan terhadapnya dia dituduh sebagai suatu kejahatan --sayang tidak mendapatkan perhatian dari media massa--, bahkan seorang Rabbi yg diundang sebagai saksi ahli pun menyanggah sepenuhnya bahwa kitab Talmud berisi ayat-ayat yang mengundang kebencian kepada kaum ‘goyyim’ dan Kristen, dan hanya karena kedudukan dan prestise rabbi tersebut, wanita tua yang malang itu dijatuhi hukuman “tiga bulan kurungan penjara dan denda senilai $ l000″
Dr. Israel Shahak dalam bukunya berjudul ‘Jewish History and Jewish Religion’, pada bab tentang Jesus di dalam Talmud pada h.57, dan h.105-106, menegaskan adanya ayat-ayat yang menganjurkan kebencian dan rasisme di dalam Talmud. Mereka yang menyangkal kenyataan ini adalah pembohong besar.
Tanggapan Dunia ‘Judeo-Kristen’ terhadap Talmud
Dewasa ini ada persekongkolan yang kuat antara dunia Kristen dan Yahudi. Anehnya di era modern ini tidak ada, bahkan tidak pernah ada, para Paus, Katolik serta tokoh-tokoh gereja Protestan yang menyerang atau mengecam ajaran rasisme di Talmud, atau kebencian mendarah-mendaging terhadap Kristen dan kaum ‘goyyim’ (muslim dan lain-lain) yang diajarkannya. Malah sebaliknya para pimpinan gereja Kristen, baik Katolik maupun Protestan, menganjurkan kepada para pengikut Jesus Kristus untuk mentaati, menghormati, bahkan membantu pengikut Talmud. Oleh karena itu kesimpulan kita tidak lain, para pemimpin gereja Katolik dan Protestan dewasa ini sebenarnya adalah pengkhianat paling nyata terhadap Jesus Kristus di muka bumi dewasa ini (periksa Perjanjian Baru Matius 23:13-15; I Thessalonika 2:14-16; Titus 1:14; Lukas 3:8-9; dan Kitab Wahyu 3:9).
Kaum Non-Yahudi adalah ‘Sampah’
Semua orang non-Yahudi dari segala ras dan agama apa pun menurut Talmud adalah super-sampah’, begitu menurut pendiri Habad-Lubavitch, Rabbi Shneur Zalman. Analisanya ditemukan di dalam majalah Yahudi ‚The New Republic’, yang dalam analisisnya menyatakan bahwa, “… ada ironi besar dalam pandangan universalisme messianik yang baru pada gerakan Habad khususnya pandangannya tentang kaum ’goyyim’ yakni pernyataan Habad yang tanpa tedeng aling-aling berisi penghinaan bernada rasial terhadap kaum ‘goyyim ‘. …berdasarkan pendapat para theolog Yahudi pada abad pertengahan – terutama sekali pemikiran penyair dan filosuf Judah Ha-Levi pada pada abad ke-12 di Spanyol, dan tokoh mistik Yahudi Judah Loewe pada abad ke-16 di Praha – mereka mencari ketetapan mengenai keunggulan kaum Yahudi berdasarkan ras dan bukannya pada keunggulan kerohanian … menurut pandangan mereka, secara mendasar kaum Yahudi itu lebih unggul atas ras mana pun, dan mengenai hal itu ditegaskan berulangkali dalam bentuk yang sangat ekstrim oleh Shneur Zalman dari Lyadi.
Pendiri Lubavitcher-Hasidisme itu mengajarkan, bahwa ada perbedaan hakiki antara jiwa orang Yahudi dengan jiwa kaum ‘goyyim’, bahwasanya hanyalah jiwa orang Yahudi yang di dalamnya terdapat dan memancarkan cahaya kehidupan ilahiyah. Sedangkan pada jiwa kaum ‘goyyim’, Zalman selanjutnya menyatakan, “sama sekali berbeda, karena terciptanya memang lebih inferior. Jiwa mereka sepenuhnya jahat, tanpa mungkin diselamatkan dengan cara apa pun.”
Akibat rujukan tentang kaum ‘goyyim’ menurut ajaran Rabbi Shneur Zalman, tanpa kecuali menyebabkan adanya penyakit dalam jiwa mereka. Dzat darimana jiwa kaum ‘goyyim’ terbuat penuh dengan “sampah” rohani. Itulah sebabnya mengapa jumlah mereka lebih banyak daripada kaum Yahudi, karena jumlah gabah lebih banyak daripada berasnya. Semua kaum Yahudi secara hakiki baik, dan semua kaum ‘goyyim’ secara hakiki jahat.
“Karakterisasi kaum ‘goyyim’ yang dinyatakan secara hakiki jahat dan dari segi kerohanian maupun biologis lebih inferior dari kaum Yahudi, belum pernah diralat dalam ajaran Habad masa kini”.[16]
Syari’at Yahudi Menuntut bahwa Kaum Kristen Wajib Dihukum Mati
Para ulama Taurat menetapkan, bahwa, “Taurat mewajibkan bahwa ummat yang benar akan mendapatkan tempatnya di Hari Kemudian. Tetapi, tidak semua kaum ‘goyyim’ akan memperoleh kehidupan yang abadi meskipun mereka taat dan berlaku shaleh menurut agama mereka … Dan meskipun kaum Kristen pada umumnya menerima Kitab Perjanjian Lama Ibrani sebagai kitab yang diwahyukan dari Tuhan, namun mereka (disebabkan adanya kepercayaan pada apa yang disebut mereka ketuhanan pada Jesus) sebenarnya kaum Kristen adalah penyembah berhala menurut Taurat, oleh karena itu patut dihukum mati, dan mereka kaum Kristen itu sudah dipastikan tidak akan memperoleh ampunan di Hari Kemudian.”
Takhayul Kaum Yahudi
Bukanlah mengada-ada bila edisi Talmud Babilonia dipandang sebagai kitab suci Yahudi yang paling otoritatif. Karena orang Kristen terperdaya oleh para pengkhotbah Yahudi, maka para Paus kian hari kian percaya dan meminta fatwa kepada rabbi Yahudi sebagai “nara sumber yang shahih” untuk mendapatkan keterangan bila berkaitan dengan kitab Perjanjian Lama, yang tanpa mereka sadari berkonsultasi dengan para okultis (juru-ramal).
Yudaisme adalah agama kaum Farisi dan para pendeta Babilonia, yang menjadi sumber ajaran Talmud dan Qabala, yang di kemudian hari membentuk agama Yudaisme. Kitab suci Yudaisme Orthodoks lainnya, seperti ‘Kabbalah’, isinya penuh dengan ajaran tentang astrologi, ramal-meramal, gematria, nekromansi (sihir), dan demonologi (ilmu hitam).
Jika seorang Yahudi ingin bertaubat ia cukup mengangkat seekor ayam, membaca mantera untuk keperluan itu, dan mengibas-kibaskannya di atas kepalanya untuk memindahkan dosa- dosanya kepada ayam tersebut. Yang dapat kita katakan mengenai hal ini tidak lain adalah takhayul dalam arti yang sebenar-benarnya. Selanjutnya lambang Israel yang mereka sebut sebagai “bintang Nabi Daud” sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Nabi Daud a.s. Bintang itu adalah hexagram (bersudut enam) supranatural yang melambangkan yantra dari androgen (kelenjar yang memberikan karakteristik pada kaum laki-Iaki), yang dihubungkan dengan para Khazar Bohemia pada abad ke-14.
Penyesatan publik dengan penggunaan nama “negara Israel” yang didirikan pada tahun 1948, merupakan buah hasil persekongkolan antara kaum Bolshevik-Yahudi dengan kaum Zionis yang atheis; nama itu tidak ada sangkut-pautnya dengan kelanjutan kerajaan Nabi Daud, tetapi dikukuhkan melalui pcngakuan pertama di PBB yang diberikan oleh diktator komunis Uni Sovyet Joseph Stalin).
Kaum Kristen akan lebih terbuka matanya bila berkunjung ke komunitas Yahudi Hasidik menonton acara ‘Purim’, dimana sebuah patung serupa Halloween meloncat-loncat (seperti ‘jailangkung’). Meskipun upacara ‘Purim’ itu merujuk kepada Kitab Esther yang disebutkan sebagai nash dasarnya, dalam prakteknya upacara ‘Purim’ tidak lain adalah sebuah tradisi kaum kafir Bacchan.[17]
Para rabbi orthodoks menggunakan kutukan, mantra, imej, dan sebagainya, yang mereka anggap lebih besar kuasanya dari kuasa Tuhan. Kesesatan itu mereka ambil dari ajaran Sefer Yezriah, (sebuah buku tentang ilmu sihir kaurn Qabalis). Kaum non-Yahudi dapat menyaksikan ulangan perilaku paganisme Babilonia kuno setiap kali mereka mengamati ritual para rabbi agama Yudaisme.[18]
Dengan mengetahui ajaran Talmud yang menjadi dasar konstitusi prinsip, dan arah kebijakan negara dan pemerintah Israel, mudah dipahami mengapa negara Israel sangat arogan dengan kebuasan yang melebihi Nazi Jerman.
Referensi :
  1. Loos Baudoin, “An Interview of Illan Pappe”
  2. Jewish Press, 9 Juni 1989, h.56B.
  3. Program CBS 60 Menit “Kahane”.
  4. The New York Daily News, 26 Februari 1994, h.5.
  5. The New York Times, 6 Juni 1989, h.5.
  6. The New York Daily News, 28 Februari 1994, h.6.
  7. The Heshronot Ha”shas’, Cracow, 1894.
  8. Aryeh Kaplan, ed., ‘Maimonides’ Priciples’, Union of Orthodox Jewish Congregation of America, h.3.
  9. Maimonides, Mishnah Torah’, Moznaim Publishing Corporation, Brooklyn, New York, 1990, Chapter 10, English version, h.184.
  10. Ibid., Chapter 10, h.184.
  11. Herbert Danby, translator, ‘The Code of Maimonides’, vo1.10, Yale University Press, New Haven, 1954, h. 8-9.
  12. Judaism on Trial’, h.26.
  13. Judaism on Trial’, h.28.
  14. Tikkun, ‘Bimonthly Jewish Critique, edisi May-June, 1994.
  15. William Popper, ‘The Censorship of Hebrew Book’, h.59.
  16. The New Republic’, Edisi 4 May 1992; juga Roman A.Foxbrunner, ‘Habad: The Hasidism of Shneur Zalman of Lyadi’, Jason Aronson, Inc., Northvale, New Jersey, 1993, h. 108-109.
  17. “Kepercayaan takhayul perayaan itu diwarisi dari nenek-moyang orang Yahudi’” Canadian Jewish News edisi November 16, 1989, h.58
  18. Israeli Mcchon-Mamre Website, August 7, 1999; Hayyim Vital St., Jerusalem, (Mechon-Mamre adalah kelompok kecil sarjana Taurat di Israel cf. Indra Adil dan Bambang E.Budhiyono, eds., ‘Skenario Besar Penghancuran Bangsa-bangsa’, Mimeograf, barani.net, Jakarta, Desember 2000).
Read More --►

Minggu, 29 Juli 2012

Beberapa Tokoh Freemason Era SBY - Dahlan Iskan, the Next Masonic President?


dahlan-iskan-lions-club-sby
Kooptasi gerakan zionis Internasional menyusup hingga ke semua kalangan. Mereka bergerak untuk kepentingan Israel Dengan jargon-jargon yang terkesan indah.
 Banyak tokoh yang muncul ke permukaan dengan pencitraan yang aduhai. Salah satunya ialah Dahlan Iskan, Mentri Badan Umum Milik Negara (BUMN). Begitu menjabat, banyak gebrakan di lakukan sehingga menuai pujian dari berbagai kalangan. Namanya melambung. Belakangan Dahlan sudah mulai digadang-gadang sebagai calon Presiden Indonesia.
Tapi tahukah anda, Dahlan Iskan tercatat sebagai anggota dari Lions Club Indonesia. Ia tercatat sebagai anggota organisasi yang berafiliasi ke Yahudi itu dengan nomor  83335. Ia menjadi anggota dari District 307B Indonesia-Surabaya Surya. Ia sempat menjadi ‘President’ District tersebut. Kini ia menjabat sebagai salah satu direktor.
Pantas kemudian pandangan-pandangannya sangat neoliberal. Di tengah jabatannya yang sekarang, ia pun tetap melanjutkan rencana privatisasi BUMN. Satu per satu BUMN yang ‘sehat’ masuk dalam rencana penjualan. Pembelinya tidak lain adalah kapitalis asing.
Sebelumnya, di media yang di pimpinnya yakni Jawa Pos Grup,Dahlan memberi tempat yang eksklusif  bagi kelompok Liberal, Ulil dan kawan-kawan. Mereka mengisi rubrik ‘Kajian Utan Kayu, yang pesan-pesannya kental akan nuansa pluralisme dan deislamisasi.
Lions Club sendiri adalah sebuah klub yang di yakini oleh para ahli menginduk kepada Freman sonry-tangan dari Zionisme Internasional. Tidak semua orang bisa menjadi anggotanya. Hanya orang yang di anggap berhasil/sukses dan berpengaruh yang bias masuk ke dalamnya. Lions club secara lahiriah menyerukan ide “Ikatan Kemanusiaan” dan menghilangkan diskriminasi antara umat manusia. Namun hakikat yang sebenarnya adalah organisasi ini merupakan mantel selubung Zionisme.
Ketika berbicara soal utang, Dahlan Iskan membuat "penyesatan" luar biasa ...

Dahlan Iskan Dan Soal Utang

debt-dahlan-iskan
 Apakah anda senang dengan utang yang terus meningkat? Hingga April 2012, utang pemerintah sudah mencapai Rp1.903 triliun. Data Bank Indonesia tahun 2012 menyebutkan, pada tahun 2006 total utang luar negeri Indonesia sebesar 132,63 miliar dollar AS, namun pada 2011 utang itu sudah membengkak menjadi 221,60 miliar dollar AS.
Ada yang cukup menggelitik soal utang yang terus meningkat. Itu ada di tulisan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, yang berjudul “Tekad Baru: Hidup Yang Polos-Polos Saja”. Sebetulnya, pesan yang hendak disampaikan Dahlan lewat tulisan itu sangat bagus: bagaimana tekad yang sederhana bisa mendorong harapan. Hanya saja, ketika berbicara soal utang, Dahlan Iskan membuat “penyesatan” luar biasa.
Dahlan Iskan bercerita tentang pertemuannya dengan warga desa Bunigeulis, yang berada di lereng Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat. Warga desa itu sedang diliputi kegelisahan terkait masalah bangsa. Salah satunya adalah soal utang negara yang terus meningkat.
Kepada warga desa itu Dahlan Iskan mengajukan pertanyaan begini: baik mana Anda punya utang Rp8 juta tapi kekayaan Anda Rp10 juta, dengan punya utang Rp20 juta tapi kekayaan Anda Rp100 juta? Bagi Dahlan Iskan, tak soal utang Anda meningkat berapapun besarnya, asalkan kekayaan anda juga meningkat drastis.
Penjelasan Dahlan Iskan betul. Akan tetapi, jika penjelasan itu adalah analogi terhadap kondisi utang negara kita saat ini, maka jelas terjadi manipulasi besar-besaran di situ. Sebab, penjelasan soal utang negara tak sesederhana kisah dua orang yang saling pinjam-meminjam.
Pertama,  utang negara yang terus meningkat tidak disertai dengan perbaikan kondisi dan kualitas hidup rakyat. Artinya, penggunaan utang itu belum tentu untuk menggerakkan perekonomian yang menyejahterakan rakyat.
Sebagian besar utang itu dipakai untuk menggerakkan sektor keuangan. Sangat sedikit yang dipakai untuk menggerakkan sektor real, yang notabene menyangkut rakyat banyak. Dari data yang ada disebutkan, sebanyak 39,6 persen utang itu dipakai untuk menggerakkan sektor keuangan. Sedangkan 9,3 persen dipakai untuk perbaikan infrastruktur listrik, gas, dan air. Kemudian sekitar 4,7 persen dipergunakan untuk pengangkutan dan komunikasi. Sementara pertanian, yang menjadi tempat bergantungnya puluhan juta rakyat, hanya menerima alokasi 3,0%.
Ini yang membuat akumulasi utang luar negeri Indonesia tidak berkontribusi pada perbaikan infrastruktur, perbaikan layanan dasar, dan penciptaan lapangan kerja secara massif.
Kedua, sejarah utang—terutama yang berhubungan dengan negara-negara dan lembaga imperialis—adalah “jebakan” alias perangkap (debt trap). Utang luar negeri, seperti ditulis oleh Susan George dalam buku “Debt Boomerang: How Third World Debt Harms Us All”, merupakan suatu mekanisme yang dibuat oleh negara maju (pendonor) untuk memaksa negara penerima (peminjam) mengikuti aturan-aturan atau langkah-langkah yang mereka paksakan.
Negara yang ‘terperangkap utang’ akan dipaksa untuk terus menggenjot ekspornya—terutama ekspor bahan mentah—dan melakukan penghematan pada pengeluaran pemerintah dan belanja kesejahteraan sosial. Ini yang terjadi di sejumlah negara Amerika latin satu dekade lalu dan sekarang terjadi di Indonesia.
Mungkin kita akan bangga dengan ekspor yang meningkat. Akan tetapi, seperti ditulis oleh Eric Toussaint, Presiden Komisi Penghapusan Utang Negara Dunia Ketiga, ekspor ini tidak lebih dari penjarahan kekayaan alam. Menurut Toussaint, dalam dua dekade terakhir, telah terjadi transfer kekayaan berkali-kali lipat dari pinggiran (dunia ketiga) ke pusat (negeri-negeri imperialis). Yang terjadi, negara dunia ketiga akan mengalami kekurangan bahan mentah dan bencana ekologis.
Di samping itu, untuk membayar utang, negara penerima pinjaman harus melakukan penghematan besar-besaran: pemangkasan subsidi, privatisasi layanan publik, dan lain-lain. Bahkan, tidak sedikit disertai dengan privatisasi BUMN. Akibatnya, rakyat dipaksa membayar mahal akses kebutuhan dasarnya (pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik, makanan, dan lain-lain).
Inilah yang menjelaskan mengapa peningkatan utang luar negeri justru berbarengan dengan tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup manusia Indonesia. Itulah sebabnya mengapa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia, pada tahun 2011 lalu, terperosok di peringkat 124 dari 187 negara.
Jadi, alih-alih kekayaan nasional Indonesia meningkat, utang luar negeri justru menjebak Indonesia dalam “lingkaran krisis”. APBN tidak pernah sehat karena sebagian dipakai membayar cicilan utang. Sedangkan anggaran untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat terus dipangkas.  Lantas, apa buktinya bangsa kita menjadi kaya karena utang? Silahkan tanyakan ke Dahlan Iskan. http://www.berdikarionline.com/editorial/20120605/dahlan-iskan-dan-soal-utang.html
Setali tiga uang dengan Lions Club, ada juga Rotary Club. Organisasi yang induknya juga sama dengan Lions Club ini menancapkan kukunya di seluruh dunia termasuk Indonesia. Organisasi ini juga merekrut orang-orang berpengaruh di suatu wilayah menjadi anggotanya.
 Salah satu yang terjerat adalah istri Walikota Solo, Kamis (23/2), Rotary Club (RC) Solo Kartini melantik Iriana Joko Widodo sebagai anggota kehormatan mereka, bersamaan dengan ulang tahun ke-107 Rotary Internasional. Iriana mengaku senang di jadikan anggota ke hormatan karena tertarik dengan kegiatan Rotary Club yang banyak bergelutdi bidang kemanusiaan.
 Sejak Lama . . .
Sepak terjang kaki tangan Zionis di Indonesia sebenarnya telah berlangsung lama, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Mereka merekrut orang lokal untuk mempropagandakan slogan mereka yakni HAM, demokrasi, Sikap moderat, dan toleransi. Apalagi Belanda terkenal sebagai tempat pertemuan Zionis Internasional sejak dulu kala.
Dr Th. Stevens, seorang sejarawan Belanda, dalam bukunya: ‘Tarekat Mason Bebas dan Masy`rakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764- 1962’ menyebut gerakan-gerakan kesukuan dan berbasiskan sekularisme,pluralisme dan liberalisme dan anti islam di gerakan oleh tokoh-tokoh anggota jaringan Zionis internasional.
Dalam buku yang peredarannya terbatas itu di sebutkan bahwa beberapa tokoh yang kini di sebut sebagai pahlawan adalah kaki tangan Zionis, sebut saja Boedi Oetomo, yang tokoh kuncinya adalah anggota jaringan Zionis Internasional, seperti Pangeran Ario Notodirejo yang merupakan anggota Loge Mataram dan ketua Boedi Oetomo antara tahun 1911-1914.
Nama lain yang di sebut dalam buku itu antara lain Raden Adipati Tirto Koesoemo, Bupati Karang Anyar dan menjadi anggota Lodge Mataram sejak tahun 1895. Lodge adalah pusat aktifitas para anggota freemason
Juga ada nama Mas Boediarjo, Raden Mas Toemenggoeng Ario Koesoemo Yoedha, dan salah satu tokoh kemerdekaan Dr Radjiman Wedyodiningrat (Ketua Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia)
RM Adipati Ario Poerbo Hadiningrat, Bupati Semarang termasuk juga di dalamnya. Ia menulis buku berjudul: “Wat Ik als Javaan voor geest an ge moed in de vrijmetselarij heb gevonden” yang berisi tentang pengalaman hidupnya sebagai seorang jawa yang menemukan jiwa dalam organisasi Freemason.
Ada pula nama Sultan Hamengkubuwono VIII, RM  AAA Tjokro Adiekoesoemo,RAS Soemiro Kolopaking Poerbonegoro Paku Alam VIII, dan juga Raden Said Soekanto. Nama terakhir ini adalah kepala kepolisian RI pertama yang menjabat pada tahun 29 September 1945 hingga 14 Desember 1959.
Di tahun 1952, saat masih menjabat sebagai Kapolri, Jendral (pol) Soekanto juga aktif menjabat sebagai Suhu Agung (Grandmaster) dari Timur Agung Indonesia atu Federasi Nasional Mason Indonesia. Ia memimpin Loji Indonesia Purwo Daksina. Ia juga menjabat sebagai ketua Yayasan Raden Saleh, yang merupakan penerusan Dari Carpentier Althing Stiching.
Keberadaan jaringan Zionis Internasional ini pernah di bubarkan dan di larang oleh Presiden Soekarno melalui Lembaran Negara dengan Nomor 18/1961, bulan Februari 1961, yang di kuatkan melalui Keppres no.264 tahun 1962. Yang di bubarkan adalah beberapa organisasi yang merupakan jaringan Zionis Internasional Seperti Rosikrusian, Morl Re-armament, Lion Club, Rotary dan Bahaisme dan seluruh Lodge (loji) mereka di sita.
Di era Soeharto, kendati hubungan Diplomatik tidak ada, beberapa tokoh Militer dan Intellijen berhubungan dengan Israel. Mereka mendapatkjan ilmu dari Negara Zionis tersebut.
konferensi-lions-club
Ketika Abdurrahman Wahid berkuasa, semua putus dengan Israel itu dihidupkan kembali. Gusdur mencabut Keppres yang di keluarkan oleh Soekarno itu melalui keppres No.69 Tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000.
Walhasil, gerakan kaum Zionis ini kian leluasa di Indonesia. Apalagi memasuki era Reformasi. Semua kran dibuka dan tidak ada filter sama sekali terhadap racun yang ingin di sebarkan masuk ke Indonesia. Hubungan kerja sama dagang dengan orag-orang Zionis sudah kasat mata. Misalnya: bagaiman Grup Bakri yang menggandeng perusahaan Rothschild-Yahudi Amerika.
LionsClub-logo
Lambang Lions Club
Baphomet-simbol
 Di Indonesia, para pengemban ide-ide Zionis ini tak lagi berbaju organisasi Zionis tetapi berbaju liberal dan organisasi-organisasi sosial. Jargon yang di suarakan juga sama yakni kebebasan, persamaan, toleransi, demokrasi, HAM, Pluralisme, dan sejenisnya. Tujuan jangka panjangnya adalah mengakui keberadaanya kaum Zionis sebagai satu entitas politik yang harus di akui. Itulah Israel Raya. [globalmuslim]
Di Balik Pencitraan Dahlan Iskan dan Jokowi
jokowi-dahlan-iskan
Siapa yang tak kenal dengan Jokowi ? Walikota dengan segudang prestasi duniawi. Putra Solo ini pasti dibanggakan dan dipuja, bahkan juga oleh para pemuda-pemudi muslim. Namun apakah benar Jokowi patut dibanggakan ? Apalagi sebagian aktivis Islam ikut-ikutan.
Sedikit Kejutan . . .
Di akhir Februari 2012, tepatnya di tanggal 23 terjadi sebuah berita yang kurang menarik. Namun berita ini pastinya akan sangat mengejutkan bagi penggemar kasus-kasus konspirasi Yahudi di Indonesia. Dikutip dari harian Joglosemar, Kamis(23/2), Rotary Club(RC) Solo Kartini melantik Istri Walikota Surakarta Iriana Joko Widodo sebagai anggota kehormatan mereka,bersamaan dengan ulang tahun ke-107 Rotary Internasional.
Pastinya yang membaca berita ini terkejut. Siapa sangka Pak Walikota yang mereka bangga-banggakan ternyata teman dekat agen kolonialisme dan Zionisme. Seperti dikutip dari eramuslim, peneliti tentang Zionisme Ridwan Saidi, yang dinukil dari buku Jaringan Yahudi di Nusantara karangan Artawijaya, menyebut Rotary Club Internasional sebagai perabot Zionis. Sebagai organisasi elit yang menjalankan misi kemanusiaan, Rotary Club sepenuhnya dikendalikan oleh Freemasonry dan Zionisme.
Bahkan sebelumnya (seperti dikutip dari sragenpos, 15/7/2011) Walikota Solo,Joko Widodo bersama sejumlah anggota Rotary Club Solo Kartini meninjau proyek porselenisasi di RT 8 RW XX, Krajan, Kadipiro, Solo, Jumat (15/7).
Dalam laporannya, nahimunkar.com juga menyebut bahwa Rotary Club dan saudara kembarnya, Lions Club, merupakan kaki tangan Zionis. Rotary Club mempunyai persamaan besar dengan Freemasonry. Keduanya memiliki pemahaman yang sama tentang nilai dan semangat yang membentuk jiwa seseorang, seperti ide egaliti, fraterniti, semangat humanisme, dan kerjasama internasional. Ini adalah semangat yang sangat berbahaya yang diarahkan untuk mengikis karakteristik bangsa-bangsa dan menguburkan segala bentuk loyalitas, sehingga pribadi-pribadi akan kehilangan identitas dan harga diri serta hidup dalam kebimbangan. Akibatnya, tak ada lagi kekuatan yang dominan, kecuali orang-orang Yahudi yang terus-menerus berambisi mendominasi dunia.
Seperti dikutip juga dari nahimunkar.com, FUUI menjelaskan bahwa Rotary Club mencekoki anggotanya agar mengikuti agama yang diakui atas dasar persamaan sesuai urutan abjad, seperti Budha, Islam, Yahudi, Masehi, dan seterusnya. Dalam urutan terakhir tersebut, Taoisme, sebuah keyakinan orang-orang Tiong Hoa yang muncul pada abad ke-6 SM, meyakini bahwa kebahagiaan dapat terpenuhi dengan tercapainya kebutuhan insting manusia dan kemudahan hubungan sosial dan politik sesama manusia.
Sebenarnya Tidak Mengejutkan. . .
Pada hakikatnya siapapun yang cermat menelusuri sepak terjang Jokowi sejak awalnya tidak akan terkejut. Jokowi memang tidak tanggap dengan masalah-masalah akidah. Proses berpasangannya dengan orang-orang nasrani pada dua kali (dan calonnya tiga kali pada pilgub DKI) pilkada Solo, menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak memiliki sensitivitas akidah.
Memang banyak sekali versi-versi tentang pengkafiran orang-orang yang berbuat salah kaprah seperti Jokowi ini. Ada yang mengkafirkannya ada yang belum berani. Padahal dalam ayat al-Qur’an banyak tertera larangan memberikan kepemimpinan serta kepercayaan kepada orang kafir, atau yang disebut dengan tawalli.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nashrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”( QS. Al-Maidah 5:51)
Syaikh Abdullah Ibnu Abdillathif Ibnu Abdirrahman Ibnu Hasan Ibnu Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahumullah berkata saat menjelaskan penjelasan tawalli dan muwalah: “Tawalli adalah kekafiran yang mengeluarkan dari millah, dan ia itu seperti membela mereka dan membantu mereka dengan harta, badan dan pendapat (dalam memerangi kaum muslimin). Dan muwalah adalah dosa besar, seperti menuangkan tinta atau merautkan pena atau berseri-seri kepada mereka seandainya dia menyodorkan cemeti untuk mereka”. (Ad Durar As Saniyyah: 8/422, lihat At Tibyan Fi Kufri Man A’anal Amrikan 98)
Adapun apa yang dilakukan Jokowi sangat membahayakan kaum muslimin. Sewaktu-waktu dapat dengan mudah, dengan justifikasi peraturan yang berlaku, bahwa jabatannya akan berpindah dengan orang-orang yang kekafirannya bahkan disepakati oleh ahli bid’ah sekelas murjiah sekalipun. Sungguh perbuatan tawalli yang mengkafirkan. Seperti diketahui, wakil-wakil yang diajukan untuk menjadi orang nomor dua setelah Jokowi adalah nasrani tulen seperti Rudy dan Ahok.
Bisa jadi suatu saat, dengan prestasi dan kepandaiannya, Jokowi akan melesat sebagai capres. Hingga seperti biasa, partai sekuler PDIP bukan tidak mungkin akan menampakkan simbol-simbol pluralisme lagi dengan mengangkat calon wakil dari kalangan kafir asli. Tidak mustahil jika partai-partai seperti PDS akan mendomplengkan wakilnya kepada PDIP, sebab PDIP ini terkenal sangat abangan, sebuah sisi oposisi dari santri.
Pencitraan Sejenis . . .
Tidak kalah parah dengan Jokowi. Sosok yang akhir-akhir ini sering dicitrakan sebagai pahlawan adalah Dahlan Iskan, pengusaha kenamaan yang sukses gara-gara kiprahnya di Jawa Pos. Banyak sinyalemen yang menunjukkan bahwa Dahlan Iskan adalah neolib luar dalam. Diluar, akidah ekonominya adalah neolib. Di dalam hati, ia dikenal dekat dengan sosok-sosok seperti Cak Nur laknatullah.
"Saya akan selalu ingat pendapat intelektual muslim Nurcholish Madjid (Cak nur) bahwa bentuk rasa syukur terbaik adalah kerja keras untuk kebaikan. Pendapat yang sama juga datang dari KH Said Aqil Siraj, Ketua umum PB NU dan KH Syukri, pimpinan pondok modern Gontor Ponorogo, bahwa puasa, kerja lebih keras dan menolong orang lain adalah tiga bentuk bersyukur yang paling tinggi," sebuah pernyataannya akan kiai-kiainya yang terekam dalam media merdeka.com.
Selain itu, Jawa Pos merupakan salah satu media yang gencar bekerja sama mempromosikan ajaran sesat JIL. Ulil Abshar Abdalla dan kawan-kawan sempat mengisi rubrik Kajian Utan Kayu di koran tersebut dengan pesan-pesan yang kental akan nuansa pluralisme dan de-islamisasi. “Akhirnya kami pilih nama Kajian Utan Kayu,” kata Ulil Abshar Abdalla pada majalah Gatra, edisi 03/08 (01/12/2008).
Selain itu yang tidak kalah meresahkan adalah keterlibatan Dahlan Iskan dalam organisasi Freemason. Dalam situsnya, Lions club memajang foto Dahlan dalam posisi strategis organisasi Lions Club. Dalam diagram organisasi tersebut, entah bagaimana posisi hierarkinya, yang jelas ditengah banyaknya etnis Tionghoa di diagram tersebut, Dahlan Iskan berada di pucuk atas dengan embel-embel president.
Pedulilah Akan Akidah Wahai Para Aktivis . . .
Hingga akhirnya, sebagai aktivis Islam, dari manapun golongannya, hendaknya peduli kepada akidah dan keimanan seseorang. Jangan sampai salah memilih panutan dan idola. Serta sebuah tindakan yang salah kaprah ketika membangga-banggakan dan membela orang-orang macam ini. Tidak dipungkiri mereka yang telah disebutkan diatas merupakan orang jenius, tetapi keberadaan orang-orang seperti mereka merupakan fitnah dan cobaan bagi kaum muslimin.
Belum juga kasus-kasus lain, seperti ritual musyrik kala Jokowi memandikan mobil esemka, kasus-kasus seperti ini harus menjadi perhatian dari kaum muslimin. Apalagi banyak aktivis dan thullab Islam serta mengaku membela-bela Palestina dan negeri-negeri yang dijajah lainnya, tetapi secara sadar atau tidak telah membela dan menyanjung-nyanjung mereka-mereka yang bergandengan tangan denga orang kafir yang telah dilaknat sebagai anak cucu babi dan kera.
" Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka". (QS. Al Baqarah: 120)
oleh : Kaab as-Sidani [shoutussalam/www.globalmuslim.web.id]
Ulil Abshar Abdalla dan Doktrin Freemason
Ulil-absar-abdala
Antara Ulil Abshar Abdalla dan gerombolan liberal lainnya dengan kelompok Freemason ada kesamaan tujuan dan cita-cita: Memasarkan doktrin humanisme. Karenanya bagi mereka, atas nama kemanusiaan universal, kelompok penoda Islam seperti Ahmadiyah pun harus dibiarkan, tak boleh diganggu gugat.
 Paham humanisme adalah doktrin pokok kelompok Freemason. Dalam khoms qanun (lima kanun) yang dijadikan pegangan Freemason, humanisme adalah asas terpenting. Doktrin halus humanisme menyatakan, pengabdian terhadap kemanusiaan harus disertai dengan upaya membuang jauh-jauh sekat-sekat agama. Humanisme menjadi cita-cita tertinggi kelompok Freemason dalam memasarkan ide-idenya untuk tujuan merusak semua agama-agama, termasuk Islam.
 Jargon-jargon humanisme, Pluralisme (*) seolah bagus dan memikat, seperti persaudaraan umat manusia, kemanusiaan universal, kecintaan terhadap prikemanusiaan, persamaan, kasih sayang, toleransi, perdamaian, dan lain sebagainya.
 Bagi kelompok Mason, sebuah tatanan dunia yang mengedepankan moralitas bisa terwujud tanpa peran agama. Mereka menyebutnya sebagai ”moralitas tanpa agama”. Bagi para pemuja humanisme, agama tak berhak mengatur urusan moral, dan aturan moralitas bisa terbangun berdasarkan kesepakatan manusia. Karena itu, tak ada yang bisa mengintervensi kehendak manusia dalam bersikap dan berperilaku, termasuk negara dan bahkan Tuhan sekalipun. Humanisme jelas mengabdi pada kemanusiaan.
 Paham humanisme mengganggap manusia sebagai makhluk ”superior’ yang berhak menentukan hak-haknya sendiri, termasuk dalam menentukan hukum dalam kehidupan. Nilai-nilai kemanusiaan dalam doktrin Freemason menjadi ”superior” dibandingkan dengan ajaran-ajaran agama. Ajaran-ajaran dalam agama, jika bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, maka harus ditolak. Mereka yang mengusung paham humanisme menganggap tak ada hukum Tuhan, yang ada adalah kodrat alam.
Di Amerika, bahkan seorang kandidat president yang sedang bertarung melawan Obama, Ron Paul merasa perlu mengeluarkan statement : "I am not and never have been a Mason" di Indonesia sepertinya masalah Mason/ Freemason tidak dianggap menganggu ...
kilowyk

(*) menurut ustad Abu Bakar Ba”asyir, orang Islam itu pada jaman nabi juga pluralitas, tapi bagaimana mengaturnya? beliau menjelaskan, “yang berlaku harus hukum Islam, orang kafir boleh hidup dibawahnya, hukum islam yang urusannya ritual berlaku hanya untuk orang Islam saja, orang kafir tidak, tapi hukum Islam yang urusannya untuk peraturan umum berlaku untuk semua, begitulah Islam”. Jadi menurut ustad Abu, orang yang berfaham pluralisme itu juga murtad, apalagi faham demokrasi. “Maka insya Allah pendapat saya, keyakinan saya Mr Dur itu murtad, tapi saya tidak memaksa orang berkata begitu. Itu insya Allah berdasarkan dalil-dalil yang kuat dan saya siap diskusi dengan tokoh NU, kyai atau siapa saja, saya tantang diskusi untuk persoalan ini, kalau perlu mubahalah”, tandas ustad Abu Ahad kemarin di masjid Romadhon Bekasi.
Read More --►

CIA dan Mossad Pembuat Dongeng al-Qaeda (PressTV: CIA, Mossad made up fairytale al-Qaeda)


CIA-MOSSAD
Seorang jurnalis investigasi Amerika mengatakan bahwa al-Qaeda adalah kelompok teroris dongeng yang dibuat oleh Central Intelligence Agency (CIA) dan agen mata-mata Israel, Mossad.
"Di Amerika Serikat, para propagandis Zionis membuat kisah fantastis bahwa Iran terlibat dengan" al-Qaeda, "dongeng mengenai organisasi yang diciptakan oleh Mossad dan CIA, dalam melaksanakan serangan 9/11," tulis Wayne Madsen dalam artikel yang diterbitkan di Global Research.
Madsen mengacu pada tuduhan terbaru Amerika Serikat bahwa Iran terlibat dalam serangan 11 September 2001, di New York dan Washington.
Pada tanggal 22 Desember, seorang hakim federal Amerika Serikat di Manhattan menuduh bahwa Iran, bersama-sama dengan Taliban dan al-Qaeda, telah terlibat dalam serangan 9/11.
Pengadilan, sementara itu, menarik nama-nama orang Arab Saudi dari kasus 10-tahun serangan 11 September, meskipun 15 orang dari 19 orang penyerang adalah warga negara Saudi.
Teheran telah mengutuk tuduhan Washington sebagai skenario amatir dan tak berdasar.
wayne-madsen
Wayne Madsen
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast mengatakan bahwa Amerika Serikat membahayakan perdamaian dan keamanan internasional dengan mengulangi klaim tidak berdasar tersebut.
Dia menambahkan bahwa peran Amerika Serikat dalam mendirikan al-Qaeda dan pendukungnya sudah menjadi rahasia umum.
Wartawan Amerika menyimpulkan bahwa Iran kini menghadapi perang rahasia yang dilancarkan oleh Barat dan Israel.
"Perang virus komputer seperti yang dikembangkan Israel, virus Stuxnet, propaganda, dukungan terhadap kelompok perlawanan bersenjata, pembunuhan rahasia dan sabotase, serta tekanan politik terhadap teman Iran di seluruh dunia. Sikap pelunakan Iran diharapkan oleh Barat untuk membuat serangan militer terakhir ke negara tersebut dengan mudah. "
Read More --►

Rabu, 25 Juli 2012

SETAN PENGGODA IBADAH DAN SETAN PENYESAT MANUSIA DARI JALAN LURUS

basmalah


Allah berfirman:
قَالَ فَبِمَآ أَغْوَيْتَنِي لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ[16] ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِّن‘ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَن شَمَآئِلِهِمْ صلى وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ[17]
"lblis menjawab: 'Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka, dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. " (A)-A'raf: 16-17) 
Dari Abu Sabrah dari Ibnu Abu Faqih berkata bahwa saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Sesungguhnya setan menggoda anak Adam dengan berbagai cara, ada yang menggoda lewat cara Islam, dia berkata kepada manusia: Kamu masuk Islam lalu meninggalkan agama nenek moyangmu, maka dia menentangnya dan terus masuk Islam. Kemudian menggoda lewat hijrah, dia berkata: Bagaimana kamu hijrah lalu men­inggalkan daerah dan tempat kelahiranmu, umpama orang yang hijrah adalah seperti panjangnya singgasana, dia menentangnya tetapi tetap pergi hijrah. Kemudian menggoda manusia lewat jihad, yaitu jihad dengan jiwa dan harta, dia berkata: Kamu pergi berperang jika kamu mati maka isterimu dinikahi orang dan hartamu diambil ahli warismu. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Barangsiapa yang melakukan hal itu, jika dia meninggal berhak atas Allah untuk memasukkan Surga, jika terjatuh dari ontanya maka hak atas Allah untuk memasukkan Surga, jika dia terbunuh berhak bagi Allah untuk memassukkan Surga dan jika tenggelam, maka berhak bagi Allah untuk memasukkan Surga. "(HR. Ahmad dalam musnadnya).
Manshur berkata dari Mujahid bahwa tidaklah rombongan pergi ke Makkah melainkan iblis juga menyiapkan teman yang sama untuk menggoda mereka.
SETAN MENGGODA ORANG YANG SEDANG SHALAT
Dari Utsman bin Abu AI-Ash berkata bahwa saya bertanya kepaa Rasulullah saw tentang gangguan setan pada waktu saya shalat. Beliau bersabda:
(ذَاكَ خِنْزِبٌ فَإِذَا أَحْسَسْتَ بِهِ فَتَعَوَّذْ بِاللهِ مِنْهُ وَتْفُلْ عَنْ يَسَارِكَ)
"Dia adalah Khinzib, jika kamu merasakan suatu godaan maka berlindunglah kepada Allah darinya dan meludahlah ke sebelah kirimu (HR Muslim).
Ibnu Abu Musa berkata bahwa barangsiapa yang sering ragu hingga menjadi seperti was-was maka hendaklah cepat-cepat dilenyapkan sebab, jika dibiarkan akan mengarah kepada penentangan dan menjadi sebab membuat tambahan dalam shalat sementara dia menyangka telah melakukan shalat secara sempurna. 
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَاء وَاللّهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلاً وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ[268]
268. Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Dalam sebuah hadits Nabi saw bersabda:
Barangsiapa yang meminta kekuasaan dan dia meminta tolong untuk mendapatkannya maka hal itu dibebankan kepadanya dan barangsia­pa yang tidak meminta kekuasaan dan tidak meminta tolong untuk mendapatkannya maka Allah akan menurunkan malaikat untuk membimbingnya." Maka malaikat inilah yang membimbing dan meluruskan hatiinya sehinga dia mampu membenarkan kebenaran dan janji kebaikan sebagaimana firman Allah:
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاء حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاء إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ[51]
'Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata (dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizinNya. Apa yang Dia kehendaki, " (Asy-Syura: 51)
Malaikat adalah utusan Allah dan lafadz malak berarti risalah karena berasal dari kata malak ikut wazan maf'al tetapi diringankan pengucapan­nya karena sering terpakai dalam ungkapan. Sebab hamzah bertemu sukun maka hamzah harus dibuang.
Imam Ahmad berkata bahwa telah bercerita kepadaku Abu Muawiyah ra AI-A'masy dari Buraidah dari bapaknya berkata bahwasanya Rasu­Ilah saw bersabda: "Tidaklah seseorang mengeluarkan sedekah kecuali dilepas dari orang itu tujuh puluh setan. "Telah dikatakan: "Sesungguhny­a setan mendatangi seseorang dengan membawa tujuh puluh bala tentara, ada yang menempati di kedua tangan, kedua kaki dan hatinya untuk menghalang-halangi sedekah. Sebagian orang berkata: saya akan mampu melawan tujuh puluh setan itu. Lalu dia keluar menuju rumah dan memenuhi kantung dengan gandum untuk disedekahkan, tetapi istrinya mengambil gandum dan mengeluarkan dari kantung maka orang kembali di masjid kecewa dan berkata: saya mampu mengalahkan tujuh puluh setan tetapi saya dikalahkan oleh ibu mereka.
Read More --►

Mengapa Barat Menciptakan Iran dan Hendak Menghancurkannya Sekarang (Why the West Created Iran & Wants to Destroy it Now)


ayatullah-khomeiniAyatollah Khomeini, adalah seorang agen Barat selama 25 tahun sebelum Illuminati mendudukkannya pada kekuasaan pada tahun 1979.
Ia termasuk seorang Ikhwanul Muslimin. "Revolusi Iran" mirip dengan revolusi "Arab Spring" di Tunisia, Libya, Mesir dan sekarang di Suriah.
Iran diatur oleh Illuminati dan digunakan sebagai alasan untuk  perang.
Menurut kebijaksanaan konvensional, Washington dan Teheran saling membenci sejak Revolusi Islam 1979. Namun ketika kita melihat di bawah permukaan, kita menemukan sangat sedikit bukti untuk mendukung klaim ini.
Para mullah fundamentalis Iran dan para penguasa yang kaya raya di Amerika dan Inggris secara diam-diam, mereka satu sama lain berada dalam satu liga sejak mereka bergabung pada tahun 1953 untuk menggulingkan Perdana Menteri Iran yang terpilih secara demokratis, Dr Mohammad Mossadegh.  Pada saat itu, CIA dan MI6 memberikan takhta Iran kepada Shah.  Akan tetapi mereka tetap mempertahankan hubungan dekatnya dengan para tokoh kunci dalam masyarakat fundamentalis Iran.
Setelah berlangsung satu generasi pemerintahan Shah, rakyat Iran kelelahan karena diperintah dengan kediktatoran yang tidak adil, kemudian giliran mullah untuk memegang kekuasaan yang juga bersifat diktator di Iran. CIA dan MI6 menggulingkan Shah pada pertengahan 1970-an, sebelum ada tanda-tanda akan terjadinya sebuah revolusi di Iran, apalagi sebuah revolusi Islam.
Pada awalnya, rakyat Iran tidak menerima penafsiran Islam radikal dan teokrasi Islam Khomeini. Jutaan orang Iran menolak, dan ribuan orang dieksekusi tanpa pengadilan sebagai pesan kepada seluruh lapisan masyarakat.  Peristiwa yang menjadikan Khomeini memerintah tidak adil dihubungkan dengan Krisis Sandera Iran-Amerika, yang dikatakan oleh Mansoor sebagai sebuah kelicikan yang dipicu oleh para pejabat intelijen, baik dari pihak Khomeini maupun Bush Sr.
Secara simbolis, krisis sandera itu sangat kuat. Hal tersebut menjadikan rakyat Iran radikal, mengabadikan Khomeini, membuat Presiden Carter terlihat lemah, membuat Presiden Reagan terlihat kuat, dan membuat rakyat Amerika membenci Iran.
Kedua komplotan totaliter baik di Amerika maupun di Iran diuntungkan oleh krisis yang mereka ciptakan. Dan keuntungan tersebut tidak saja hanya terjadi di masa lalu. Kedua tiran Amerika dan Iran secara terus-menerus menggunakan gambar sandera Amerika yang ditutup matanya oleh pengikut Syi'ah radikal Iran untuk tujuan politik mereka yang egois. Sebagai akibatnya rakyat Amerika dan Iranlah yang menderita karena terjadi pemisahan yang tidak wajar antara kedua negara ...
hostage-to-khomeini(kiri. Dalam Hostage to Khomeini, Robert Dreyfuss merinci bagaimana Barat mengukuhkan pemerintahan Iran dewasa ini.)
Khomeini adalah agen Illuminati merangkap agen badan intelijen Inggris dan Amerika, yang berbagi visi atas pemerintahan fasis global.
[Dari Hostage to Khomeini, "Itu adalah aliansi antara Freemason, pemilik tanah lama dan ulama yang ditunggangi dalam operasi melawan Shah pada tahun 1963. Pemimpinnya adalah Khomeini, akan tetapi hanya sebagai simbol .... The Voice of Iran melaporkan bahwa "Sejak masih sekolah, Khomeini menerima bayaran setiap bulannya dari agen Inggris dan melakukan kontak secara tetap dengan tuannya." p.88]
Satu-satunya cara mereka agar sebuah pemerintahan fasis global dapat diterima oleh masyarakat dunia adalah dengan membuat ritual berupa Perang Dunia Ketiga ...
Jadi, mereka jauh dari saling membenci, para penguasa totaliter Amerika dan Iran bergantung satu sama lain secara politik dan psikologis untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Selama periode kesulitan ekonomi dan pergolakan politik yang intens, para penguasa yang tidak adil dari kedua negara menggunakan taktik yang paling umum sebagai  pedoman bagi mereka untuk menutupi kekurangan mereka sendiri dan dalam rangka melindungi kekuasaan mereka yang haram, yaitu: Ketakutan.
Mengapa Membuat Musuh? Mengapa Perang? Mengapa Menghancurkan Bangsa?
Dalam sebuah ceramah mengenai Iran pada bulan April 2010,  seorang jurnalis Amerika, Laura Secor mengatakan: "Saya berpikir bahwa seseorang dapat mengabaikan sejauh mana tidak adanya hubungan dengan Amerika Serikat yang benar-benar penting bagi identitas Republik Islam."
Rekayasa Washington mengenai ancaman Iran terhadap tatanan internasional juga sekaligus melayani kepentingan ekonomi dan politik dari komplotan rahasia yang berkuasa di Amerika dan orang-orang sinting yang suka perang di Israel.  Tiran di Amerika perlu musuh untuk melestarikan perang yang berbasis aturan dan kediktatoran keamanan nasional. Dan tiran Islam Iran membutuhkan Setan Besar dan Ular Zionis sebagai musuh untuk melegitimasi kekuasaan mereka yang keras terhadap rakyat Iran.
Para penguasa yang tidak adil di Iran menjarah kekayaan dan sumber daya alam Iran sambil berpura-pura membenci musuh, dan penguasa yang tidak adil Amerika melakukan hal yang sama. Tanpa keadaan perang yang tak berujung, kekuasaan mereka akan runtuh. Kita berhadapan dengan rezim yang sangat barbar, tidak bermoral, dan anti-demokratis yang menggunakan penipuan dan teror untuk menundukkan rakyat. Perang dan kekacauan seperti susu ibu untuk monster totaliter Amerika, Inggris, Israel, dan Iran. Ini adalah makhluk neraka dan kegelapan. Bush, Cheney, Blair, Obama, Khamenei, dan Netanyahu semua layak hukuman mati.
b-c-tb-o-kh-bn
Dalam sebuah artikel berjudul, "Illuminati Mind Control & the Report from Iron Mountain," Dean Henderson menyajikan ungkapkan pernyataan pejabat tinggi Amerika Serikat di awal tahun 1960-an tentang mengapa perang adalah perlu dan baik:
"Pada Administrasi Kennedy tahun 1961, pejabat McGeorge Bundy, Robert McNamara dan Dean Rusk, semuanya  anggota CFR dan Bilderberger, memimpin kelompok penelitian yang menyimak "masalah perdamaian".  Kelompok tersebut  bersama-sama bertemu di Iron Mountain, tempat perlindungan bawah tanah yang besar sekali yang dibuat sebagai tempat berlindung dari serangan nuklir,  yang lokasinya dekat Hudson, New York, di mana think tank CFR dari Institut Hudson berada. Di dalam bunker ini terdapat banyak sekali kantor yang disiapkan dalam terjadinya kasus serangan nuklir untuk Exxon Mobil, Royal Dutch/Shell dan JP Morgan Chase. [7] salinan diskusi kelompok, yang dikenal sebagai Report from Iron Mountain - Laporan dari Iron Mountain, dibocorkan oleh peserta dan diterbitkan pada tahun 1967 oleh Dial Press.
Penulis laporan melihat bahwa perang diperlukan dan diinginkan dengan menyatakan "Perang itu sendiri adalah merupakan dasar sistem sosial, di mana mode sekunder lainnya adalah konflik organisasi sosial atau persekongkolan. (Perang) kekuatan pengorganisasian utama ... stabilisator ekonomi penting dari masyarakat modern. "Kelompok ini khawatir bahwa melalui "kepemimpinan ambigu" "kelas penguasa administratif" mungkin akan kehilangan kemampuannya untuk "merasionalisasi perang yang diinginkan", yang mengarah ke "peniadaan sebenarnya dari institusi militer".
Laporan ini selanjutnya mengatakan, "... sistem perang tidak dapat bertanggung jawab dibiarkan begitu saja ... sampai kita tahu persis apa yang direncanakan untuk menetapkan tempatnya ... Kemungkinan perang memberikan rasa kebutuhan eksternal, tanpa perang pemerintah tidak bisa lama berkuasa ... kewenangan dasar dari sebuah negara modern terhadap rakyatnya berada dalam kekuatan perangnya. Perang telah bertindak sebagai pengaman besar terakhir terhadap penghapusan kelas-kelas yang diperlukan. "
Hal ini sangat membuka pikiran kita bahwa para maniak yang bertanggung jawab atas pandangan terhadap perdamaian dunia di planet bumi kita sebagai sebuah masalah untuk ditangani, padahal seharusnya untuk dirangkul.  Berdasarkan etika,  mereka ini bukanlah individu yang normal.  Perang adalah cara hidup mereka, tetapi setan jahat parasit ini tidak benar-benar langsung mengambil bagian dalam membuat sekarat manusia dan membunuhnya. Mereka membutuhkan perang agar tetap berkuasa, membuat triliunan dolar, dan mengendalikan manusia seperti kepada domba.
"Perang adalah neraka," kata Jenderal William Sherman. Perang modern adalah lebih dari hanya sebuah bisnis besar. Perang telah secara sistematis merusak karakter dan jiwa manusia. Dan hal itu telah menghancurkan kebebasan dan demokrasi di Barat dan di Iran ...
Sebuah Perang Dunia Ketiga adalah ciptaan yang dibuat oleh  monster gila yang menguasai dunia kita. Penghancuran terorganisir yang dilakukan Amerika, Israel, dan Iran akan menciptakan peluang baru bagi para pencatut perang yang tidak tahu malu, produsen senjata global, penguasa monopoli minyak, dan para bankir internasional untuk tetap mencuri. Mereka adalah pencuri busuk, kejam, dan gila yang pantas untuk digantung atas kejahatan mereka terhadap kemanusiaan.
Read More --►