::
Start
sumber informasi dan persahabatan

Navbar3

Search This Blog

Jumat, 17 Februari 2012

Militer Israel sangat keterlaluan, sudah mengibarkan bendera putih tetap saja dibantai


israel-bantai-sipil
Bukan Zionis Israel kalau tidak bikin ulah. Setelah beberapa waktu lalu terungkap militer mereka menembaki konvoy bantuan kemanusiaan dari Sudan, sekarang borok-borok mereka terungkap kembali atas tindakan melakukan pembunuhan warga sipil yang tidak berdosa. Walau sebenarnya hal ini adalah basi, karena pada faktanya Israel yang dibekingi AS setiap hari melakukan pelanggaran HAM terhadap warga Palestina.
Militer Israel telah menembak dan membunuh 11 warga sipil Palestina, termasuk empat anak-anak, yang sebenarnya mereka berada dalam kelompok yang mengibarkan bendera putih selama penyerangan Israel ke Gaza, kata Human Rights Watch (HRW) pada Kamis kemarin, HRW menambahkan bahwa hal ini merupakan kasus pembunuhan yang tidak harus terjadi.
Militer Israel harus melakukan pemeriksaan yang menyeluruh dan kredibel terhadap peristiwa itu,” kata organisasi HRW yang berbasis di New York tersebut dalam laporan setebal 63 halaman.
Dikatakan 11 orang yang terbunuh tersebut hanyalah sebagian kecil dari total semua warga sipil dan pejuang Palestina yang terbunuh dalam 22 hari agresi Israel ke gaza, meliputi serangan darat, udara dan laut.
“Bagaimanapun, kematian ini sangat menonjol karena penduduk sipil berada dalam kelompok yang telah mengibarkan bendera putih dengan menggunakan kaos maupun skraf, dan tidak ada satu pejuang Palestina pun di wilayah tersebut pada saat itu,” kata laporan HRW.
“Dibawah undang-undang peperangan, individu yang membawa keluar atau melakukan serangan secara sengaja kepada penduduk sipil, maka ia harus bertanggung jawab, atas tuduhan telah melakukan kejahatan perang,” lanjut laporan HRW.
Dalam salah satu kasus yang disebutkan dalam laporan itu, ada dua wanita dan tiga anak-anak berdiri di depan rumah mereka setelah prajurit Israel memerintahkan mereka keluar dari rumah.
Setidaknya tiga dari mereka telah mengibarkan selembar kain putih ketika pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah mereka, peristiwa itu menyebabkan terbunuhnya dua orang anak perempuan berusia dua tahun dan tujuh tahun serta melukai anak perempuan ketiga dan nenek mereka.
“Kami menghabiskan waktu selama tujuh menit untuk mengibarkan bendera putih, dan wajah kami terlihat oleh mereka,” Secara tiba-tiba mereka melepaskan tembakan dan anak-anak perempuan yang masih kecil tersebut jatuh ke tanah,” kata sang nenek, yang tertembak dua kali oleh serangan biadab pasukan Israel.
Dalam lima dari tujuh insiden yang disebutkan secara detail dalam laporan HRW, prajurit Israel telah menembak warga sipil yang sedang berjalan di jalan dengan membawa bendera putih, mencoba meninggalkan area tempat terjadinya pertempuran.
Operasi “Cast Lead” Israel telah membunuh lebih dari 1300 warga Palestina dan kebanyakan dari mereka adalah penduduk sipil, dan 13 warga Israel kebanyakan adalah para tentara (menurut laporan versi Israel).
Beberapa organisasi HAM dan pemerintah Arab telah mendakwa negara Yahudi ilegal itu telah melakukan kejahatan perang atas serangan pada wilayah Gaza yang di blokade tersebut.
Seperti biasa, apabila ada laporan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh militer Israel – Israel akan membela diri dan menolak laporan tersebut sambil mengatakan bahwa semua peristiwa itu hanya berdasarkan “kesaksian sejumlah warga Palestina yang kredibilitasnya diragukan.”
“Hanya mengibarkan bendera putih tidak otomatis memberikan mereka kekebalan,” kata militer Israel dengan arogan sambil mengatakan bahwa prajurit mereka punya hak dan wewenang untuk “menetralisir ancaman” jika orang yang mengibarkan bendera putih itu dapat membahayakan mereka.(fq/aby)
sumber :eramuslim.com
Zionis merobek-robek undang-undang internasional
Pantas disebutkan bahwa laporan ini adalah yang keenam bagi human right watch mengenai sekitar aksi militer Zionis menyerang jalur Gaza.
Pada empat laporan yang dulu Zionis dituduh merobek-robek kaidah-kaidah undang-undang internasional yang mewajibkan atas petempur untuk membedakan antara sasaran sipil dan sasaran militer.
Perangkat kedokteran palestina mengatakan bahwa 1400 orang Palestina dibunuh dan sekitar 5000 luka-luka pada serangan tentara Israel terhadap gerakan Hamas di jalur Gaza, seperti diberitakan islammemo berikut ini:
مقتل زعيم جماعة أنصار جند الله برفح و19 من أتباعه
منظمة حقوقية: الجيش “الإسرائيلي” قتل فلسطينيين رفعوا العلم الأبيض في غزة
الخميس22 من شعبان1430هـ 13-8-2009م الساعة 07:00 م مكة المكرمة 04:00 م جرينتش
مفكرة الإسلام: أصدرت منظمة هيومن رايتس ووتش بيانًا نشر اليوم الخميس أكدت فيه أن جيش الاحتلال الصهيوني قد قتل 11 مدنيًا فلسطينيًا كانوا يلوحون بالعلم الأبيض، وذلك أثناء العدوان الأخير على قطاع غزة في ديسمبر الماضي.
وقال التقرير المؤلف من 63 صفحة والمبني على شهادات وفحوص طبية: “إن الجنود الإسرائيليين قتلوا في سبعة حوادث منفصلة 11 مدنيًا فلسطينيًا بينهم خمس نساء وأربعة أطفال، وأصيب ما لا يقل عن ثمانية أشخاص كانوا يرفعون الأعلام البيض لتحييد أنفسهم”.
وأضافت المنظمة: “هؤلاء المدنيين كانوا في مجموعات ولوحوا بقميص أو وشاح، ولم يكن أي مقاتل فلسطيني موجودًا في المحيط ودعت المنظمة الجيش الإسرائيلي إلى فتح تحقيق بعمليات القتل هذه”.
وأردف بيان المنظمة: “المدنيون ال11 لم يشكلوا درعًا بشريًا لحماس ولم يكونوا ضحايا تبادل إطلاق نار، وفي أفضل الأحوال فإن الجنود الإسرائيليين لم يتخذوا الإجراءات الواجبة لتمييز المدنيين عن المقاتلين قبل إطلاق النار، وهو ما تفرضه قوانين الحرب”.
وتابع بيان المنظمة الحقوقية: “وفي أسوأ الأحوال فإن الجنود هاجموا مدنيين عمدًا وهم بالتالي مسئولون عن جرائم حرب”.
اتهام الكيان الصهيوني بخرق قواعد القانون الدولي
جدير بالذكر أن هذا هو التقرير هو السادس لمنظمة هيومن رايس ووتش حول العملية العسكرية الصهيونية ضد قطاع غزة.
وفي أربعة تقارير سابقة اتهمت المنظمة الكيان الصهيوني بخرق قواعد القانون الدولي التي تفرض على المحارب التمييز بين الأهداف المدنية والأهداف العسكرية.
وتقول الأجهزة الطبية الفلسطينية إنه قتل 1400 فلسطيني وجرح نحو 5000 في الهجوم العسكري الاسرائيلي على حركة حماس في قطاع غزة.

0 komentar: