::
Start
sumber informasi dan persahabatan

Navbar3

Search This Blog

Senin, 26 Maret 2012

Jalan Menuju Surga




Saudaraku yang budiman,

Alhamdulillah, Tuhan memberiku kuasa untuk menuliskan cerita ini. Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kekhilafan dan kesalahan.

*******
Hari ini, Tuhan memerintahkan malaikat pencabut nyawa untuk membawa 5 orang pemuda menghadap-Nya. Dan Tuhan berencana untuk menganugrahkan Surga kepada mereka sebelum Matahari terbenam.

Atas kuasa Tuhan, malaikat pencabut nyawa dapat melaksanakan tugas dengan sempurna dan membawa kelima pemuda itu ke dalam dunia lain, yaitu alam akhirat.

"Malaikat, kami hendak kau bawa kemana?"
"Aku diperintahkan Tuhan untuk membawa kalian menghadap-Nya di surga sebelum Matahari terbenam"

Ketika masuk ke dalam sebuah dimensi penuh cahaya dan keindahan, mereka merasakan kedamaian dan kesegaran. Lima pemuda itu berdecak kagum atas ciptaan Tuhan yang Maha Sempurna.

"Malaikat, tempat apakah ini?"
"Ini adalah jalan menuju surga."
"Bukankah jalan menuju surga adalah gelap, penuh rintangan, berkelok-kelok sehingga sulit ditempuh manusia?"
"Inilah kenyataannya jalan menuju surga, manusia. Dan pintu surga ada di puncak sana. Kalian tentu melihat cahaya indah paling terang diatas sana. walau sangat terang namun tidak menyilaukan mata kalian, bukan?"
"Sungguh luar biasa kuasa Tuhan, Malaikat"
"Mari kita jalan, karena Tuhan sudah menunggu kalian disana dan waktu terus berjalan" seru Malaikat seraya menunjuk pada pintu surga yang berkilau.

Jalan pertama, terhampar disekelilingnya berbagai makanan dan minuman dengan aroma yang membangkitkan nafsu makan dan minum. Dan hidung kelima pemuda itu menghirupnya. Semakin aroma terhirup, maka semakin kuat keinginan untuk mencicipi dan menikmatinya.

"Apakah semua makanan dan minuman ini halal, Malaikat"
"Tentu saja semuanya halal"
"Bolehkah kami mencicipinya?"

"Silakan, tidak ada larangan dari Tuhan untuk itu"

Mereka akhirnya berlari kegirangan dan mendekati makanan dan minuman yang ingin mereka cicipi. Satu dari kelima pemuda itu dengan lahapnya memakan dan meminum beraneka macam hidangan yang terhampar disana, hingga membuatnya merasa kekenyangan dan tidak bisa berdiri serta tidak kuat untuk berjalan lagi.

"Wahai manusia, cukupkanlah makanan dan minumanmu. Mari kita lanjutkan perjalanan kita"
"Wahai Malaikat, aku kekenyangan dan tidak sanggup untuk berjalan saat ini. Silakan engkau dan teman-temanku lanjutkan perjalanan, biarkan aku istirahat dahulu, nanti aku menyusul kalian"
"Apakah engkau yakin, manusia"
"Aku yakin, karena aku tahu tujuan kita yaitu pintu surga diatas sana, bukan? dan aku lihat jalan menuju sana lurus sehingga tidak mungkin aku tersasar"
"Baiklah, manusia jika itu pilihanmu. Aku akan melanjutkan perjalanan bersama teman-temanmu yang lain"

Jalan kedua, tampak disekitarnya para wanita muda, berparas cantik, bertubuh seksi, berambut panjang dan bersuara merdu. Mereka senantiasa menyambut siapa saja yang datang dengan senyuman dan tutur kata lemah lembut.

"Malaikat, siapakah mereka?"
"Mereka adalah mahluk yang Tuhan ciptakan untuk menjadi pasanganmu"
"Bolehkah kami mengenal mereka?"
"Tentu boleh, dan mereka halal untuk kamu gauli"
"Benarkah?"
"Ya"

Para pemuda itu berlarian, mendekati para wanita muda itu. Dan semakin mereka dekat dengan satu wanita, semakin mereka ingin melepaskan nafsu syahwat. Keindahan dan kelembutan wanita telah membuai mereka dan tanpa malu mereka menggaulinya. Satu dari pemuda itu, tidak pernah merasa puas dengan satu wanita, dia ingin mencoba menikmati wanita lainnya dan membandingkan kenikmatan dan kepuasan yang direngguknya.

"Wahai manusia, cukupkanlah pilihanmu pada wanita. Mari kita lanjutkan perjalanan kita"
"Wahai Malaikat, aku masih penasaran dan ingin merasakan wanita-wanita cantik disekelilingku ini. Silakan engkau dan teman-temanku melanjutkan perjalanannya. Nanti aku menyusul kalian"
"Baiklah, wahai manusia"

Jalan ketiga, tampak disekitarnya berbagai bentuk, warna dan ukuran singgasana yang menakjubkan.

"Malaikat, mengapa disini banyak sekali ragam singgasana yang indah"
"Wahai manusia, Tuhan memberikan kuasa padamu untuk memilih singgasana dan setiap singgasana menentukan seberapa besar kuasamu"
"Bolehkah kami mencoba duduk diatas singgasana itu?"
"Silakan"

Para pemuda itu berlarian dan memilih singgasana yang akan mereka duduki. Dan anehnya setiap mereka menduduki singgasana dan merasakan kenyamanan, maka akan muncul dihadapannya singgasana baru yang lebih indah dan menawarkan kenyamanan yang lebih baik. Satu orang pemuda mulai terhanyut dalam rasa penasaran untuk mencoba dan mencoba lagi singgasana baru yang muncul setelah dia menduduki singgasana yang dia pilih.

"Wahai Manusia, cukupkanlah bagimu untuk memilih singgasana. Mari kita lanjutkan kembali perjalanan kita"
"Wahai Malaikat, aku masih ingin mencoba dan merasakan kenyamanan semua singgasana baru. Silakan engkau dan teman-temanku lanjutkan perjalanannya, nanti setelah aku puas, aku menyusul kalian"
"Baiklah"

Jalan keempat, tampak disekitarnya beraneka macam perhiasan dan batu mulia dalam berbagai bentuk, warna dan kelebihan serta mempunyai nilai tinggi.

"Wahai Malaikat, sungguh luar biasa kemilau perhiasan dan batu mulia yang terhampar disini. Boleh kami melihat dari dekat, memegang dan memilikinya?"
"Silakan, Tuhan menciptakan semuanya untukmu"

Kedua pemuda itu berlarian menuju benda berharga tersebut. Satu persatu mereka ambil untuk dikoleksi. Satu pemuda menginginkan untuk memiliki dan mengoleksi semua perhiasan dan batu mulia, dia terus berburu dan mengambil apapun yang dia mau.

"Wahai Manusia, cukupkanlah bagimu untuk memilih perhiasan dan batu mulia. Mari kita lanjutkan perjalanan kita"
"Wahai Malaikat, aku belum mengumpulkan semua yang kumau. Silakan engkau dan temanku lanjutkan perjalanannya. Aku akan menyusul kalian nanti"
"Baiklah"

Dan kini tinggallah sang Malaikat dan seorang pemuda yang melanjutkan perjalanan menuju surga.

Ketika mereka tiba di pintu surga, tampak para bidadari, orang suci dan para malaikat menyambutnya dengan pujian dan salam hormat. Dan setelah menginjakkan kaki ke dalam surga, secara perlahan pintu surga mulai tertutup dan ternyata Matahari mulai terbenam. Keempat pemuda yang masih diluar sana, tiba-tiba sadar bahwa mereka harus ada di surga sebelum matahari terbenam ketika mereka melihat cahaya mulai redup dan akan berganti menjadi gelap. Mereka dengan segera meninggalkan kesenangannya dan berusaha untuk berlari sekuat tenaga menuju pintu surga, namun semua sudah terlambat, kegelapan menghalangi pandangan mereka sehingga tidak jelas arah dan tujuan. Dan mereka sudah tidak bisa melihat lagi pintu surga.

Di dalam surga, seorang pemuda yang tersisa dipertemukan dengan Tuhan.
"Selamat datang, hambaku yang mulia. Hari ini aku anugrahkan surga untukmu"
"Terima kasih Tuhanku atas anugrah besar yang Engkau berikan padaku"
"Mengapa kamu tampak seperti orang bingung, hamba-Ku? Apa yang ada dalam pikiranmu, tanyakan padaKu"
"Aku yakin Engkau sudah tahu apa yang kupikirkan. Aku memikirkan mengapa engkau ciptakan semua kenikmatan dan keindahan kepada kami, jika itu akan mencelakai kami"
"Aku ciptakan semua untuk membahagiakanmu. Cukup bagiku, engkau bersyukur atas nikmat yang Aku berikan padamu. Aku membuat aturan dan larangan agar engkau tidak berlebihan sehingga engkau melupakan waktu untuk berjalan menghadap-Ku. Dan hanya orang-orang yang berpikir yang mampu belajar dan mengambil hikmah dari setiap rahasia dan ketetapan-Ku"

0 komentar: