Dalam
acara Clinton Global Initiative(24/9), forum tahunan isu-isu dunia
pimpinan suaminya, menlu AS Hillary Clinton mengatakan dunia perlu
bersatu untuk mengalahkan para ekstrimis yang hendak merongrong kemajuan
demokrasi di negara-negara yang dilanda konflik di Afrika Utara dan
Timur Tengah. Ia mengatakan kesatuan di kalangan para pemimpin dunia
dalam melawan terorisme sangat penting “karena ekstrimis diseluruh dunia
bekerja keras untuk memecah belah kita.”
Sementara pada saat yang sama laporan lembaga Think Tank AS (21/9)
melaporkan ada perkembangan fenomena yang ganjil bahwa berbagai
pergerakan Jihad di Timur Tengah menamakan dirinya Anshar al Syariah
(penolong Hukum Allah) dalam beberapa minggu terakhir, pemicunya adalah
pembunuhan diplomat AS di Benghazi, Libya. Barat nampak bingung apakah
ini hanya kebetulan atau bagaimana, karena berbagai kelompok ini
menggunakan nama yang sama (mereka bukan satu organisasi). Laporan itu
berjudul : Know Your Ansar al-Sharia From Sana to Benghazi, Cairo to
Casablanca, new jihadist groups have adopted the same name in recent
months. Is it all just a coincidence?http://www.washingtoninstitute.org/policy-analysis/view/know-your-ansar-al-sharia`
Subhanallah, ini bukti pergolakan Arab Spring memang menghendaki Islam
bukan yang lain, bahkan mereka para Mujahid itu telah
mempersonifikasikan dirinya sebagai kaum Anshar, penolong tegaknya
Daulah Islam di Madinah. Dan nampak jelas ketakutan Barat dan sekutunya
terhadap kekuatan Islam yang mereka anggap akan memecah belah kekuatan
mereka.
0 komentar: