TENTU kita masih ingat dengan kehebohan
bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2012. Bahkan, Amerika sampai
memproduksi film ‘2012’ yang isinya tentu saja tentang hari kiamat.
Namun, sampai saat ini kiamat yang diramalkan oleh suku Maya pada tahun
2012, tidak pernah terjadi. Selain heboh ‘Kiamat,’ ternyata tahun 2012
juga menjadi tahun yang diprediksi sebagai tahun perpindahan Kutub Utara
ke Selatan. Sudah terbayang bilamana perpindahan kutub itu tentu ada
hubungannya dengan salah satu tanda Kiamat, yaitu terbitnya Matahari
dari Barat. Rasulullah saw bersabda:
“Aku
menghapal dari Rasulullah saw sebuah hadits yang aku tidak lupa
setelahnya. Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: ‘Sesungguhnya
tanda-tanda (besar hari kiamat) pertama yang akan muncul adalah
terbitnya Matahari dari arah Barat.” (HR. Ahmad dan Muslim)
Setelah 14 abad lebih berlalu, sabda
Rasulullah ternyata semakin mendekati kenyataan. Menurut logika, jika
Kutub Utara berpindah ke Selatan, maka secara hukum Barat dan Timur akan
berpindah pula. Secara langsung, perubahan kutub akan otomatis mengubah
posisi Barat dan Timur.
Investigasi lanjutan mengenai
anomali-anomali 2012 tiba pada verifikasi ilmiah yang paling
menggetarkan. NASA memprediksi bahwa dalam beberapa tahun ke depan ada
kemungkinan terjadi perubahan Kutub Magnet Bumi yang merupakan siklus
ribuan tahun dari planet dan bintang.
Meski sulit dipercaya, sebagai contoh
NASA mengatakan bahwa pada tahun 2001, Matahari telah mengalami
perubahan kutub tersebut. Namun karena massa Matahari relatif tetap dan
kita tidak tinggal disana maka manusia tidak merasakan perubahan ini.
Seperti kita ketahui bumi dapat
diibaratkan sebutir telur dimana kulit telur adalah daratan dan lautan
tempat kita berpijak, dan cairan telur adalah material vulkanis logam
cair dan inti bumi adalah kuning telur yang merupakan logam padat
bersuhu tinggi.
Dan inti bumi inilah yang memiliki medan
magnet yang keluar dari Kutub Utara menuju Kutub Selatan yang dikenal
dengan Sabuk Van Hallen. Medan magnet ini melindungi bumi dari sinar
kosmis Matahari yang memungkinkan kehidupan berjalan dengan normal.
Dalam beberapa dekade terakhir, NASA
menyatakan bahwa Kutub Utara telah bergeser dalam derajat yang
signifikan, dan tidak ada yang bisa memastikan kapan terjadi pergeseran
total Kutub Utara menjadi Kutub Selatan ini. Bisa dalam hitungan tahun,
atau masih ratusan tahun lagi.
Bukan berarti bumi yang berputar balik,
tapi karena inti bumi dan kerak bumi diisi oleh cairan, posisi inti dan
keraklah yang sebenarnya berputar (Seperti kuning telur berputar didalam
telur yang sedang diam).
Jadi apakah efeknya terhadap kehidupan
di dunia ini? Satu hal yang bisa dipastikan adalah jarum kompas kita
tidak akan lagi menunjuk ke arah Utara namun mengikuti kutub magnet
Utara yang sudah pindah di Selatan.
Cuma jarum kompas berubah arah? Mungkin
saja. Skenario terburuknya malah kemungkinan terjadi sedikit gangguan
magnetik yang bisa merusak peralatan elektronik, satelit, pembangkit
listrik atau piranti teknologi lainnya.
Jadi benarkah kita tidak perlu khawatir?
Coba dipikirkan lagi, apabila kutub magnetik Utara bumi ada di Selatan,
darimanakah Matahari kita akan terbit? [sm/islampos/berbagaisumbe
0 komentar: