::
Start
sumber informasi dan persahabatan

Navbar3

Search This Blog

Selasa, 13 November 2012

Lelaki Sombong dan kejam Ini Berencana Serang Gaza Besar-besaran

Benyamin Netanyahu. foto: Didi Remez
Harian Haaretz melaporkan, kantor Perdana Menteri Zionis ‘Israel’ Benjamin Netanyahu sedang mempersiapkan pembentukan opini publik internasional untuk mendukung rencana serangan besar-besaran militer ke Jalur Gaza. Disebutkan juga bahwa Netanyahu sepertinya sudah memutuskan untuk melancarkan serangan darat berskala besar di wilayah pesisir.
Menurut Haaretz, seperti dikutip dari IMEMC (International Middle East Media Center), dalam pertemuan media Ahad (11/11) lalu, seorang sumber dari kantor Netanyahu mengatakan, Perdana Menteri tengah melakukan kampanye propaganda kepada komunitas internasional untuk menyiapkan pembentukan opini publik atas kemungkinan serangan besar-besaran di Jalur Gaza.
Haaretz juga menyebutkan, saat ini Netanyahu sedang menghadapi kritik publik di negaranya karena kegagalannya menghentikan para pejuang Palestina menembakkan rudal ke wilayah yang dijajahnya. Tapi pada saat yang sama, Zionis tidak mendapat dukungan internasional untuk meluncurkan perang besar di Gaza.
Karena itu, negara Zionis itu mempersiapkan pembentukan opini publik atas rencana perang besar itu sebagai respons atas kritikan keras terhadapnya, terutama sejak ia menyadari perang baru tidak akan mendapatkan dukungan dari dunia internasional dan bisa berbuah konsekuensi diplomatik yang keras.
Haaretz pun mengatakan, mendekati pemilu, para menteri dari partai Likud saling bersaling mengeluarkan ancaman terhadap Hamas. Menteri Yisrael Katz, Moshe Ya’alon, dan Yuli Edelstein, misalnya, selain menyerukan serangan besar-besaran di Gaza, mereka pun meminta pembunuhan di luar hukum terhadap para pemimpin Hamas.
Netanyahu juga menyiapkan sebuah kampanye untuk mendiskreditkan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas terkait rencana Abbas mengajukan permohonan status Palestina ke PBB pada akhir November ini. Netanyahu berencana mengatakan kepada masyarakat internasional bahwa “Abbas yang mengklaim mewakili seluruh bangsa Palestina, nyatanya tidak memiliki kekuatan untuk mengontrol situasi di Gaza.”
Sejak Sabtu (10/11) sore, penjajah Zionis telah membunuh tujuh warga Palestina dan melukai puluhan orang lainnya dalam agresi militernya di Jalur Gaza. Sejumlah warga Zionis juga dilaporkan terluka akibat serangan balasan dari Palestina. Meski bukti sudah jelas bahwa dalam serangan tersebut Zionis  membunuh tujuh warga Palestina, negara Zionis ini tetap berusaha meraih hati publik internasional agar mendukungnya dalam rencana serangan besar-besaran ke Jalur Gaza, termasuk invasi tanah yang lebih luas.
Netanyahu mungkin lupa nasib Ariel Sharon yang sudah sakaratul maut selama 6 tahun, dan Ehud Olmert yang terjungkal dari kursi perdana menteri sesudah menyerang Gaza besar-besaran tahun 2008-2009 lalu. Wallaahu khayrul Makiriin…

0 komentar: