Wakwek Press - Wartawan senior Farid Gaban memastikan bahwa kasus terorisme yang terjadi hampir 10 tahun
belakangan ini hanyalah rekayasa Polisi belaka.
“Motif terorisme tidak pernah jelas, dan berlangsung 10 tahun lebih sekarang, mungkin sudah saatnya kita bilang itu rekayasa,” kata farid dalam akun twitter-nya @fgaban (24/09).
“Motif terorisme tidak pernah jelas, dan berlangsung 10 tahun lebih sekarang, mungkin sudah saatnya kita bilang itu rekayasa,” kata farid dalam akun twitter-nya @fgaban (24/09).
Di negeri yang waras, lanjut Farid, polisi
tak akan bilang negerinya sarang teroris karena menunjukkan inkompetensi dan
discourage investasi. “Tapi di Indonesia lain," tegasnya.
Selain itu, mantan wartawan Koran Republika
dan Tempo ini juga mempertanyakan kinerja wartawan yang
kurang verifikatif dalam memberitakan kasus tersebut.
“Apa yg dilakukan dan dikatakan
Densus 88 itu bukan fakta, tapi klaim. Wartawan tidak bisa menyebut
Noordin Top teroris sepanjang dia tak melakukan verifikasi tuduhan itu," katanya.
Farid menilai, kalau wartawan sekadar menyampaikan fakta apa
bedanya dengan tape-recorder? “Esensi jurnalisme itu verifikasi, menguji
kebenaran. Kalau wartawan tidak melakukan verifikasi ya salah wartawannya,”
tuturnya.
0 komentar: