
Seorang
ayah Yahudi menunjukkan maket Kuil Yahudi yang akan dibangun di atas
reruntuhan Masjidil Aqsha (Na’udzubillaahi min dzaalik). Berapa ayah
Muslim yang belum pernah menunjukkan gambar Masjidil Aqsha kepada
anaknya? foto: Sunday Times
Dr. Jamal Amru, seorang analis masalah Al-Quds, tempat-tempat suci dan permukiman ilegal Yahudi mengatakan kepada kantor berita PIC (Palestinian Information Center) bahwa penghancuran bangunan Islam di Buraq Square merupakan bagian ke enam atau tahap terakhir dari skema pembangunan kembali kuil Yahudi yang orang-orang zionis yakini ada di atas reruntuhan Masjidil Aqsha.
Tahap pertama, ujar Amro, adalah menyita semua terowongan di dalam Kota Tua dan masjid Al-Aqsha.
Tahap kedua, membangun 61 sinagoga di dekat masjid Al-Aqsha di atas lahan yang luas. Dalam tahap ini, penjajah Zionis juga menyiapkan pembangunan sinagoga ke-62 yang akan menjadi tempat ibadah Yahudi terbesar di dunia. Sinagog ini akan berdiri di sebelah Barat masjid Al-Aqsha. Upaya ini adalah bagian dari pelenyapan sejarah Arab dan Islam di Yerusalem.
Adapun tahap ketiga, lanjut Amro, adalah penyitaan properti-properti Islam dari era Umayyad dan Abbasid.
Kemudian tahap keempat mendirikan tempat lilin emas seberat 45 kilogram dan ditaruh di daerah yang menghadap Buraq Square dari Barat.
Tahap kelima adalah penyelesaian pembangunan model Kuil.
Sedangkan tahap keenam meliputi upaya-upaya Zionis mendapatkan pengakuan hukum atas pembangunan yang dilakukannya. “Masjidil Aqsha sesungguhnya dalam keadaan berbahaya dengan selesainya tahap ke enam. Karena ini berarti kita menghadapi tahap penyelesaian,” ujarnya.

Karikatur
karya seorang seniman Arab yang menggambarkan rakyat Palestina yang
sudah berdarah-darah mempertahankan Masjidil Aqsha, sedangkan para
petinggi Arab, terutama Yordania terus menyegarkan daun perdamaian
dengan segelas air. kartun: Arzeh
0 komentar: