::
Start
sumber informasi dan persahabatan

Navbar3

Search This Blog

Rabu, 22 Agustus 2012

Asal-muasal Budaya Pemuja Setan Modern



Life-imitates-satanic-art

 Kultur-modern dirancang untuk memasukkan masyarakat dunia ke dalam sebuah kelompok pemuja Setan, Illuminati. Di bawah kedok "sekularisme" yang tujuannya adalah untuk menyangkal keimanan manusia kepada Tuhan dan menurunkan derajat kemanusiaannya menjadi manusia yang bersifat binatang yang dijinakkan.
Kita dapati simbol-simbol yang sebenarnya merupakan RACUN terpampang di atas pintu Universitas, bioskop dan galeri seni. Hal yang sama juga kita temukan pada, musik, TV kita dan video.
Pada tahun 1920-an, pemimpin Komunis Internasional menegaskan bahwa masyarakat Barat terlalu kuat untuk ditaklukkan. Oleh karena itu perlu untuk melemahkannya dengan cara merubah lembaga budaya - keluarga, pendidikan, agama, seni, media massa, dan pemerintah.
Upaya yang mereka lakukan untuk sebagian besar telah berhasil. Sementara itu mereka mempertahankan lembaga-lembaga ini dalam format yang mereka kehendaki, mereka secara halus telah merubah kontennya. Upaya yang dilakukan ini seperti hantaman sebotol aspirin dengan arsenik. Tujuannya adalah untuk secara bertahap meracuni, melumpuhkan dan pada akhirnya menghancurkan.
Kami menyadari bahwa sebagian besar daripada para pemimpin politik dan budaya Barat adalah pengecut, curang, pengkhianat, penjahat, penipu oportunis, mereka  dihargai dengan seberapa banyak kerugian yang bisa mereka lakukan terhadap korbannya (non-pemuja setan).
red-star-hammer-sickle
Kegagalan kita dalam memerangi Komunisme adalah karena kesalahan dalam memahami sifat sebenarnya dari Komunisme.  Komunisme sebenarnya meruapakan ciptaan pemuja setan (Kabbalah) yang diberdayakan oleh bankir internasional Yahudi Illuminati. Komunisme dirancang dalam rangka untuk memusatkan semua kekayaan yang ada di dunia di bawah kontrol mereka, yang pada akhirnya mereka mengurangi jumlah penduduk dunia serta memperbudaknya. Lambang Bintang Merah Komunisme juga merupakan simbol peribadatan kepada Setan. Komunisme yang merupakan sebuah virus kejahatan, dewasa ini telah berubah bentuk menjadi yang tak terhitung jumlahnya (seperti fe-manism) dan "hak-hak gay" yang menipu atau mengelabui lebih banyak orang daripada sebelumnya.

Peradaban Barat dibangun di atas dasar agama Kristen dengan pemikiran bahwa Tuhan itu nyata, sebenarnya Realitas Tertinggi adalah keimanan kepada Tuhan. Melalui jiwa yang beriman, individu biasa dapat membedakan mana yang merupakan Kehendak Tuhan tanpa mediasi dari otoritas duniawi. Inilah sebabnya mengapa para bankir membenci Kristen.
Tuhan mengajarkan Kebenaran, Cinta, Keindahan dan Kebaikan yang kita inginkan. Pesan-pesan moral inilah yang menghalangi sebuah kelompok kecil yang memonopoli kekayaan dunia. Jadi para bankir menghimpun kekuatan untuk menghancurkan keyakinan agama kita  terhadap Pesan-pesan Ilahi ini dengan mempromosikan Darwinisme, Eksistensialisme dll.  Merekalah yang menciptakan peperangan, depresi dan teror agar kita meminta kepada mereka "antidotenya - yaitu sesuatu yang mencegah atau melawan efek yang merugikan atau yang tidak diinginkan " berupa: Tata Dunia Baru atau the New World Order.
Dalam esai cemerlang berjudul, "The Frankfurt School and Political Correctness" Michael Minnichino menggambarkan bagaimana sebagian besar gerakan intelektual dan artistik modern di abad ke-20 yang masih dipraktekkan sampai dengan hari ini, mereka benar-benar terinspirasi oleh para pemikir Komintern (Komunis Internasional) yaitu para agen yang dibiayai oleh penguasa bank. Beberapa dari mereka benar-benar bekerja untuk badan Intelijen Soviet (NKVD - Narodnyy Komissariat Vnutrennikh Del) sampai dengan tahun  1960-an. 
Dia menulis: "Tugas [dari Sekolah Frankfurt] yang utama adalah untuk merusak warisan Yahudi-Kristen melalui" penghapusan budaya "... dan berikutnya adalah untuk menentukan bentuk-bentuk budaya baru yang akan meningkatkan alienasi penduduk, sehingga menciptakan sebuah "barbarisme baru." ... tujuan dari seni, sastra dan musik modern adalah untuk menghancurkan potensi semangat seni, sastra dan musik ... "
Dana berasal dari "berbagai universitas Jerman dan Amerika, Yayasan Rockefeller, Komite Yahudi Amerika, beberapa badan intelijen Amerika ..."
Gerakan subversif  ini "mewakili hampir seluruh dasar teoritisi dari semua kecenderungan estetika politik yang sebenarnya yang sekarang mewabah di universitas" Mereka terkait dengan Post Modernisme, Feminisme, Studi Budaya, Dekonstruksionisme, Semiotika, dll
Keuntungan yang dihasilkan mereka adalah memisahkan kita dari kebenaran, kesatuan masyarakat dan warisan budaya. Mereka menegaskan bahwa realitas tidak dapat diketahui dan bahwa penulis dan seniman hanya menggambarkan diri mereka sendiri. Sebagai contoh, postmodernis  Hayden White menulis, "kisah sejarah adalah fiksi verbal, yang isinya tidak lebih daripada dibuat-buat ketimbang ditemukan ... kebenaran dan realitas merupakan senjata utama otoriter zaman kita." Dengan kata lain, kita tidak bisa mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi di masa lalu (sejarah yang disuguhkan kepada kita adalah persis berupa pemikiran yang mereka inginkan.)
Postmodernisme merupakan bagian dari agenda otoriter. Demikian pula Sekolah Frankfurt memperjuangkan gagasan bahwa "otoritarianisme" penyebabnya adalah agama, kepemimpinan laki-laki, pernikahan dan keluarga, padahal hal-hal tersebut  sebenarnya yang menjunjung tinggi kehidupan masyarakat.
Akibatnya, universitas-unuversitas menjadi enemy territory dan sang profesor biasanya menjadi penghalang dalam mempelajari materi yang benar.
Konspirasi Purba
Komunisme merupakan produk dari sebuah konspirasi kuno dalam melawan Tuhan dan manusia. Orang-orang Yahudi Farisi menolak Kristus karena ia mengajarkan bahwa Tuhan adalah Maha Kasih Sayang dan semua manusia adalah sama di mata Tuhan.
"Munculnya Kristus dianggap sebagai bencana nasional bagi orang Yahudi, terutama untuk para pemimpin mereka," tulis Leon de Poncins. "Sampai kemudian akhirnya mereka sendiri menjadi the Sons of the Covenant; mereka sendiri telah menjadi imam tinggi dan sebagai penerima manfaat ...."
Dia melanjutkan: "Permusuhan tidak dapat dielakan, sehingga agama Yahudi menentang agama Kristen selama 2000 tahunan dan hal tersebut merupakan kunci dan pendorong utama daripada subversi yang dilakukannya pada zaman modern ... [Yahudi] membela diri dengan alasan dalam upaya melawan dunia mitos roh ... mereka merupakan pemalsu  ketidakpercayaan; mereka semua yang secara mental memberontak menyebar dalam Kristen baik secara rahasia ataupun terang-terangan  ... "( Judaism and the Vatican, pp.111-113.)
Saya menduga bahwa Mahdiisme Yahudi mungkin hanya sebagai sebuah alat para bankir internasional, yang merupakan cara dalam upaya untuk mengkonsolidasikan kekuasaan mereka. Para  bankir dan sekutunya dewasa ini sedang menciptakan sebuah Tata Dunia Baru atau the New World Order, sistem ini hanya peduli sedikit saja terhadap prinsip-prinsip demokrasi. Mereka akan menjadi dewa.
nathan_rothschild
Nathan Rothschild (1777 -1836) terkenal dengan ucapannya: "Saya tidak peduli boneka apa yang didudukkan di atas takhta Kerajaan Inggris untuk memerintah Kekaisaran. Orang yang mengontrol suplai uang Inggris mengendalikan Kekaisaran Inggris dan Saya mengontrol suplai uang Inggris.."

Selain Mahdiisme Yahudi, Freemasonry merupakan alat para bankir. Freemasonry  memgang peran penting dalam menghancurkan monarki Kristen di Jerman, Austria dan Rusia serta memundurkan Gereja Katolik. Hal ini juga merupakan gambaran yang diungkapkan dalam The Red Symphony.
Dalam Encyclical Humanum Genus (1884) Paus Leo XIII menulis bahwa tujuan utama Freemason adalah "untuk mencabut sepenuhnya tatanan agama dan moral seluruh dunia, yang keberadaannya telah dibawa oleh agama Kristen ... Ini berarti bahwa fondasi dan hukum-hukum struktur masyarakat baru akan diambil dari naturalisme murni. "
Sekali lagi Paus Leo XIII mengatakan: "Freemasonry merupakan personifikasi Revolusi permanen; yang merupakan jenis masyarakat terbalik yang bertujuan untuk melaksanakan penguasaan okultisme kepada masyarakat seperti yang kita kenal, dan satu-satunya raison d'etre dari unsur utamanya adalah memerangi Tuhan dan Gereja-Nya. "(De Poncins, Freemasonry dan Vatikan, hal. 45)
Pope-Leo-XIII
Dalam Freemasonry and the Vatican, Leon de Poncins yang dalam menjelaskannya menggunakan sumber-sumber Yahudi menyatakan bahwa Freemasonry berkaitan erat dengan agama Yahudi. Misalnya, Rabi Elle Benamozegh menulis:. "Teologi Masonik cukup baik sesuai untuk Kabbalah,,, (Israel et L'Humanite, p.73)

De Poncins mengutip sebuah artikel yang ditulis pada tahun 1861 dalam Parisian Jewish Review La Verite Israelite: "Rupanya semangat Freemasonry adalah merupakan agama Yahudi dalam keyakinan yang paling mendasar; ide-idenya adalah Yahudi, bahasanya adalah Yahudi, organisasinya adalah Yahudi ... "
De Poncins menulis bahwa baik tujuan Freemasonry maupun agama Yahudi adalah penyatuan dunia di bawah hukum Yahudi. (Freemasonry and the Vatican, hal. 76)
Kesimpulan
Sama seperti kita membutuhkan makanan sehat dan olahraga, pikiran dan jiwa kita juga membutuhkan kebenaran dan keindahan. Kita perlu melihat kehidupan yang dilukiskan dengan secara jujur dan dengan kekuatan nyata diidentifikasi. Sebaliknya, kita dengan sengaja ditipu dan diturunkan martabaynya oleh kelompok kecil elit keuangan dengan berbagai rencana jahatnya. Kuda jantan putih (jiwa kita) yang diberi makanan diet dengan serbuk gergaji.
Apakah itu media massa atau sekolah, kita dibombardir dengan propaganda yang dirancang untuk menghasilkan keterasingan dan disfungsi. Kita harus melindungi diri kita sendiri dari racun ini sebelum terlambat.
Kabar baiknya adalah bahwa budaya modern, berdasarkan premis tidak ada tujuan yang melekat atau desain positif dalam kehidupan manusia, telah diungkapkan sebagai rencana jangka panjang psy-op Illuminati yang dirancang untuk menurunkan  moral kami. Upaya itu akan gagal.

0 komentar: