::
Start
sumber informasi dan persahabatan

Navbar3

Search This Blog

Jumat, 01 Februari 2013

**Kisah Nenek Pencuri Singkong dan Hakim Bijak**..



Di ruang sidang pengadilan, seorang hakim duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri singkong. Nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, dan cucunya kelaparan. Namun seorang laki-lai yang merupakan manajer dari PT yang memiliki perkebunan singkong tersebut tetap pada tuntutannya, dengan alasan agar menjadi contoh bagi warga lainnya.

Hakim menghela nafas. dan berkata, “Maafkan saya, bu”, katanya sambil memandang nenek itu.

”Saya tak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. Saya mendenda anda Rp 1 juta dan jika anda tidak mampu bayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU”. 

Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam. Namun tiba-tiba hakim mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang Rp 1 juta ke topi toganya serta berkata kepada hadirin yang berada di ruang sidang.

‘Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir di ruang sidang ini, sebesar Rp 50 ribu, karena menetap di kota ini, dan membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya.

"Saudara panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa.” 

Sebelum palu diketuk nenek itu telah mendapatkan sumbangan uang sebanyak Rp 3,5 juta dan sebagian telah dibayarkan kepanitera pengadilan untuk membayar dendanya, setelah itu dia pulang dengan wajah penuh kebahagian dan haru dengan membawa sisa uang termasuk uang Rp 50 ribu yang dibayarkan oleh manajer PT yang menuntutnya.*


Semoga di indonesia banyak hakim-hakim yang berhati mulia sepertii ini.
*)sumber: polres Sidoarjo

-------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------

Sahabat,

kita benar-benar terharu menyimak kisah diatas, kisah yang akan membuat siapa pun yang melihat dan menyaksikannya menitikan air mata. 

Kita sungguh iba kepada sang nenek yang terpaksa mencuri singkong ini, ketika anak lelaki yang menjadi tulang punggung keluarga sedang sakit, cucunya yang mungil harus menderita kelaparan, ia pun dijatuhi hukuman.

Kita sungguh salut kepada sang hakim dengan kebesaran jiwa dan rasa empatinya yang sangat mendalam dengan memberikan uang pribadinya kepada si nenek, meski pun sang hakim bisa saja memberikan keputusan yang lebih ringan. 

Kita tentu merasa heran kepada "pak manajer yang baik hati" dan keukeuh menuntut si nenek, tidakkah ia berpikir bahwa perusahaan yang ia tempati seharusnya membantu perekonomian masyarakat sekitar, tidakkah ia memiliki hati nurani sedikit saja untuk memaklumi perbuatan si nenek?!

Terlepas benar atau tidaknya perisiwa di atas, yang jelas kisah mpok Minah yang dihukum karena mencuri dua butir kakao, kisah AAL yang didakwa karena mencuri sepasang sandal, Kasus pemuda asal kota Serang yang terancam hukuman 4 tahun gara-gara mencuri sebuah kaus bekas, kerap terulang kalii untuk keseekian kalinya.

Sudah semestinya kita semua MUAK dan JENGKEL kepada pemerintah negeri ini yang acuh tak acuh kepada rakyatnya! malah sibuk memenuhi ambisi jabatan, berebut kekuasaan demi kepentingan pribadii dan kelompoknya, hingga negeri ini menjelma menjadi negara autopilot sejati!

Peradilan pincang, penegakkan hukum berprinsip Spiderweb,
Hukum itu: "kuat bagi yang lemah dan lemah bagi yang kuat!" 

Hukum akan tegak penuh wibawa kepada para rakyat jelata yang penuh ratapan, tapi letoy dan loyo dihadapan para elitis politik yang berlapis baja.Tengoklah, maling-maling uang rakyat senilai triliyunan rupiah malah dibiarkan seliweran berlalu-lalang dan gentayangan dengan bebasnya, kalau pun ada diantara mereka yang diperkarakan, penuh dengan pertimbangan dan hitung-hitungan politik, bahkan kalo ada yang ditangkap, hukumannya paling 5-6 tahun, bener-bener gak sebanding dengan perilaku keji dan air mata pilu ratusan juta rakyat ini yang diperlakukan tidak adil di mata hukum.

Kita semua sudah MUAK dan JENGKEL kepada pemerintah negeri ini yang malah menyuapi segelintir Kapitalis barat/dalam negeri dan memanjakan para wakil rakyatnya dengan ruangan super mewah, kursi super mahal, pengharum ruangan super wangi, toilet super bersih, pakan rusa super mahal, tapi minim prestasi dan ekspresi kecintaan terhadap rakyatnya.

Pemerintah negeri ini benar-benar pandai mengiris-iris ulu hati rakyatnya, dengan menghadiahi wakil rakyatnya dengan dua buah pesawat terbang seharga ratusan milyar hanya karena perkara gengsi/pencitraan. Sebuah pesawat yang harga satu kursinya setara dengan dua sekolah dasar, di saat ribuan bangunan sekolah menanti siulan angin untuk rubuh, di saat jutaan generasi muda kehilangan semangat menimba ilmu pembangun peradaban karena mahalnya biaya sekolah akibat kapitalisasi pendidikan.

Pemerintah negeri ini benar-benar pandai menguras air mata rakyatnya, dengan menghadiahi rakyat-rakyat kesayangannya dengan pencabutan subsidi (baca:kenaikan) BBM dan TDL, sambil membodohi rakyatnya dengan alasan dampak naiknya harga minyak dunia-lah, APBN membengkak-lah, itu lah, ini lah, padahal sejak tahun 2000-an menjual LNG & minyaknya ke China dan negara-negara kapitalis dengan harga sangat murah, padahal melalui uu no 22 tahun 2001 memproklamirkan liberalisasi migas kepada dunia, menyerahkan eksploitasi besar-besaran kepada swasta asing & dalam negeri sambil berlepas tangan dari pengaturan rakyatnya?

Kita benar-benar merindukan sosok pemimpin yang mencintai rakyatnya, dan rakyatnya pun mencintainya.

Kita benar-benar menantikan sosok pemimpin yang sibuk mengurusi rakyatnya, dan rakyatnya sibuk mendo'akan kebaikan untuknya.

Sosok pemimpin yang selalu gelisah di waktu malam karena memikirkan apakah rakyatnya kenyang dan terjauh dari kelaparan dan segala kemalangan seperti dirinya.

Sosok pemimpin yang bergetar hatinya saat menghadap Allah swt diwaktu shalat karena takut akan azab yang kelak Allah swt timpakan kepada para pemimpin yang lalai atas rakyat yang menjadi tanggung jawabnya dunia-akhirat.

Oleh karena itu, dengan sepenuh hati dan sepenuh jiwa,

saat ini kita tak kenal lelah memperjuangkan sebuah sistem yang akan menghadirkan sosok pemimpin yang kita idamkan tersebut, walau hinaan, cacian, fitnah, kesempitan hidup hingga siksaan menjadi kelumrahan yang setiap hari selalui dilalui, walau panjang perjalanan yang harus dilalui, karena kita yakin, di balik tikungan dan turunan yang terjal dan berliku ini ada sebuah kota cahaya yang menerangi hidup kita, di balik perjuangan ini, ada pahala, ada ampunan dan syurga Allah yang terhampar luas bagi kita semua.

Mari kita perkokoh singgasana keimanan, perkuat mahkota ketakwaan,
agar Allah swt menolong kita dan umat tercinta ini dengan terwujudnya bisyarah Rasulullah saw yang kita nantikan.

0 komentar: