::
Start
sumber informasi dan persahabatan

Navbar3

Search This Blog

Kamis, 07 Februari 2013

Zionis Luncurkan Film tentang Kehancuran Masjidil Aqsha

Minggu lalu Kementerian Luar Negeri zionis ‘israel’ merilis sebuah film pendek berisi rencana orang-orang Yahudi menghancurkan Masjidil Aqsha dan membangun kuil di atasnya. Dalam pernyataannya, Yayasan Waqaf dan Warisan Al-Aqsha mengungkapkan, harian Yedioth Ahronot menulis bahwa film itu diproduksi oleh Kementerian Luar Negeri dibawah arahan wakil menteri luar negeri Danny Ayalon. Seperti dikutip dari situs PIC (Palestinian Information Center), dalam film itu terlihat adegan ketika Qubatus Sakhra (Dome of the Rock) dihancurkan dan digantikan dengan kuil Yahudi. Film provokatif ini disebutkan sempat dihentikan karena takut memicu kemarahan besar dari negara-negara Arab dan Muslim. Beberapa adegan telah diganti dalam film dengan memperlihatkan seseorang menunjuk ke arah Masjidil Aqsha yang menghilang di tengah kepulan awan lalu suasananya dibuat seperti ketika kuil Yahudi masih berdiri.
Yayasan Al-Aqsha dalam pernyataannya juga menjelaskan, anggota parlemen sayap kanan, Moshe Feiglin bersama 30 pemukim ilegal Yahudi telah menyerbu Masjidil Aqsha dan menodai kesucian masjid.
Situs IMEMC (International Middle East Media Center) menambahkan, dalam film yang dilarang beredar itu, Danny Ayalon terlihat berdiri sambil berbicara di sejumlah wilayah di Yerusalem, termasuk di depan Qubatus Sakhra yang dalam film itu tampak menghilang kemudian digantikan dengan kuil Yahudi. Ayalon yang menjadi ‘bintang utama’ dalam film itu juga menceritakan sejarah daerah-daerah yang didatanginya, kemajuan teknologi dan sistem transportasi publikasi.
Wakil Menlu zionis Daniel Ayalon menjadi presenter film “The Fact about Jerusalem” sedang berdiri di depan animasi hancurnya Dome of the Rock, yang merupakan bagian dari komplek Masjidil Aqsha. foto: Ma’an News
Film berjudul “The Fact About Jerusalem” ini diklaim zionis sebagai film yang menggambarkan harmoni dan ditujukan untuk mendorong kunjungan wisata. Ayalon juga mengklaim film itu menggambarkan kebebasan beragama antara Yahudi, Kristen dan Islam.
Film ini sudah diterjemahkan ke sejumlah bahasa dan menarik jutaan orang untuk melihatnya. Dan meski film ini dilarang beredar, Ayalon sang aktor mengunggahnya ke YouTube.*

0 komentar: