CALIFORNIA-
Pria yang tinggal di California Selatan yang berada di balik film
"Innocence of Muslims" yang telah membuat marah jutaan Muslim di seluruh
dunia, dipengaruhi oleh seorang pendeta Koptik yang memiliki sebuah
rumah di Huntington Beach dan dikenal di seluruh dunia atas
penghinaannya terhadap Nabi Muhammad Salallahu alaihi wa sallam.
Meskipun
pendeta Zakaria Botros Henein belum dikaitkan dengan film anti-Islam,
namun pandangan-pandangannya sangat mirip dengan yang terdapat di dalam
film. Dia sering menyebut Islam adalah musuh nomor satu publik dan
mengajarkan hal-hal yang menghina Nabi Muhammad.
Tiga figur yang muncul sebagai kekuatan kunci di balik film, bagaimanapun, semuanya mendukung pandangan Henein.
Steve
Klein, seorang militan Kristen, yang membuat script film, secara
terbuka memuji Henein sebagai teman dekat dan membandingkan dia dengan
Pendeta Martin Luther King Jr.
Joseph
Nassaralla, operator dari organisasi amal Kristen yang kantornya
digunakan untuk membuat film, mengarahkan pengunjung dari websitenya ke
website Botros Henein.
Dan
Nakoula Basseley Nakoula, yang membayar aktor dan mengorganisir setiap
detil produksi, berbicara secara terbuka tentang pengabdiannya kepada
Pendeta Botros di penjara federal setahun sebelum memproduksi film pada
Agustus 2011.
Botros (77), tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar, anaknya, Benyamin mengatakan bahwa ayahnya tengah bepergiaan.
"Saya
tidak bisa mengatakan di mana dia karena hidupnya dalam bahaya," ujar
Benyamin. Dia menambahkan bahwa ia tidak berpikir ayahnya telah
memainkan peran dalam film.
Pendeta
Botros selama beberapa dekade berada di antara tokoh yang paling
kontroversial bagi ummat Islam. Dipenjara dua kali dan diasingkan oleh
pemerintah Mesir pada awal 1990-an. Ia melarikan diri ke Australia dan
berselisih dengan Paus Koptik atas gaya otoriternya.
Di
Australia, ia memulai pelayanan online yang akhirnya pindah ke televisi
kabel. Menjangkau pemirsa di seluruh dunia dan ia berkhutbah bahwa
Islam adalah agama sesat dan Nabi Muhammad seorang pria yang tidak
"memiliki moral" yang terlibat dalam tindakan "homoseksual".
Ajaran
tersebut membuatnya mendapatkan kemarahan dari pemerintah Mesir dan
Arab Saudi. Al Qaeda diduga mengeluarkan seruan untuk membunuhnya.
0 komentar: