“Dan apakah setiap kali mereka mengikat janji, segolongan dari mereka mencampakkannya? Bahkan kebanyakan dari mereka tidak beriman,” (QS. Al-Baqarah:100).
BANGSA Yahudi setiap kali mengadakan perjanjian selalu melanggar perjanjian tersebut. Cara
melakukan pelanggaran ialah dengan jalan pihak lain sesama bangsa
Yahudi melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap lawan Bangsa Yahudi
yang mengadakan perjanjian tersebut. Pihak
yang melakukan pelanggaran ini berdalih karena tidak terikat kepada
perjanjian yang dibuat oleh teman mereka bangsa Yahudi itu.
Ayat ini merupakan berita ghaib kepada Nabi Muhammad dan kaum muslimin,
bahwa mayoritas Bangsa Yahudi sungguh tidak beriman kepada Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, baik semasa Nabi masih hidup maupun
sampai hari kiamat. Berita semacam ini merupakan bukti Al-qur’an sebagai mukjizat bagi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Ayat inipun menerangkan dua macam sifat bangsa Yahudi yang pokok. Pertama, mereka sama sekali tidak dapat dipercaya dalam urusan apapun. Karena mayoritas mereka suka melanggar perjanjian dengan siapa saja, di mana saja dan kapan saja. Kedua, mayoritas mereka tidak dapat diharapkan mau beriman kepada Islam. Karena
kesesatan dan kedurhakaan telah mendarah daging, meresap ke dalam jiwa
mereka, sehingga mereka tak pernah mampu mengangkat diri dari kehinaan
dan kesesatan. Oleh sebab itu perbuatan melanggar janji bagi mereka tidak merupakan akhlaq tercela, bahkan sebagai perbuatan yang membanggakan. [islampos/sumber: 76 Karakter Yahudi Dalam Al-Qur’an, Karya: Syaikh Mustafa Al-Maraghi
0 komentar: