Allah berfirman:
قَالَ فَبِمَآ أَغْوَيْتَنِي لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ[16] ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِّن‘ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَن شَمَآئِلِهِمْ صلى وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ[17]"lblis menjawab: 'Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka, dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. " (A)-A'raf: 16-17)
Dari Abu Sabrah dari Ibnu Abu Faqih berkata bahwa saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
Sesungguhnya setan menggoda anak Adam dengan berbagai cara, ada yang
menggoda lewat cara Islam, dia berkata kepada manusia: Kamu masuk Islam
lalu meninggalkan agama nenek moyangmu, maka dia menentangnya dan terus
masuk Islam. Kemudian menggoda lewat hijrah, dia berkata: Bagaimana kamu
hijrah lalu meninggalkan daerah dan tempat kelahiranmu, umpama orang
yang hijrah adalah seperti panjangnya singgasana, dia menentangnya
tetapi tetap pergi hijrah. Kemudian menggoda manusia lewat jihad, yaitu
jihad dengan jiwa dan harta, dia berkata: Kamu pergi berperang jika kamu
mati maka isterimu dinikahi orang dan hartamu diambil ahli warismu.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Barangsiapa yang melakukan hal itu,
jika dia meninggal berhak atas Allah untuk memasukkan Surga, jika
terjatuh dari ontanya maka hak atas Allah untuk memasukkan Surga, jika
dia terbunuh berhak bagi Allah untuk memassukkan Surga dan jika
tenggelam, maka berhak bagi Allah untuk memasukkan Surga. "(HR. Ahmad
dalam musnadnya).
Manshur berkata dari Mujahid bahwa
tidaklah rombongan pergi ke Makkah melainkan iblis juga menyiapkan teman
yang sama untuk menggoda mereka.
SETAN MENGGODA ORANG YANG SEDANG SHALAT
Dari Utsman bin Abu AI-Ash berkata bahwa
saya bertanya kepaa Rasulullah saw tentang gangguan setan pada waktu
saya shalat. Beliau bersabda:
(ذَاكَ خِنْزِبٌ فَإِذَا أَحْسَسْتَ بِهِ فَتَعَوَّذْ بِاللهِ مِنْهُ وَتْفُلْ عَنْ يَسَارِكَ)"Dia adalah Khinzib, jika kamu merasakan suatu godaan maka berlindunglah kepada Allah darinya dan meludahlah ke sebelah kirimu (HR Muslim).
Ibnu Abu Musa berkata bahwa barangsiapa
yang sering ragu hingga menjadi seperti was-was maka hendaklah
cepat-cepat dilenyapkan sebab, jika dibiarkan akan mengarah kepada
penentangan dan menjadi sebab membuat tambahan dalam shalat sementara
dia menyangka telah melakukan shalat secara sempurna.
Dalam sebuah hadits Nabi saw bersabda:الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَاء وَاللّهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلاً وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ[268]268. Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Barangsiapa yang meminta kekuasaan
dan dia meminta tolong untuk mendapatkannya maka hal itu dibebankan
kepadanya dan barangsiapa yang tidak meminta kekuasaan dan tidak
meminta tolong untuk mendapatkannya maka Allah akan menurunkan malaikat
untuk membimbingnya." Maka malaikat inilah yang membimbing dan
meluruskan hatiinya sehinga dia mampu membenarkan kebenaran dan janji
kebaikan sebagaimana firman Allah:
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاء حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاء إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ[51]'Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata (dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizinNya. Apa yang Dia kehendaki, " (Asy-Syura: 51)
Malaikat adalah utusan Allah dan lafadz
malak berarti risalah karena berasal dari kata malak ikut wazan maf'al
tetapi diringankan pengucapannya karena sering terpakai dalam ungkapan.
Sebab hamzah bertemu sukun maka hamzah harus dibuang.
Imam Ahmad berkata bahwa telah bercerita
kepadaku Abu Muawiyah ra AI-A'masy dari Buraidah dari bapaknya berkata
bahwasanya RasuIlah saw bersabda: "Tidaklah seseorang mengeluarkan
sedekah kecuali dilepas dari orang itu tujuh puluh setan. "Telah
dikatakan: "Sesungguhnya setan mendatangi seseorang dengan membawa
tujuh puluh bala tentara, ada yang menempati di kedua tangan, kedua kaki
dan hatinya untuk menghalang-halangi sedekah. Sebagian orang berkata:
saya akan mampu melawan tujuh puluh setan itu. Lalu dia keluar menuju
rumah dan memenuhi kantung dengan gandum untuk disedekahkan, tetapi
istrinya mengambil gandum dan mengeluarkan dari kantung maka orang
kembali di masjid kecewa dan berkata: saya mampu mengalahkan tujuh puluh
setan tetapi saya dikalahkan oleh ibu mereka.
0 komentar: