::
Start
sumber informasi dan persahabatan

Navbar3

Search This Blog

Minggu, 23 September 2012

Omong Kosong Kebebasan: Pengadilan Jerman Larang Siswa Muslim Dirikan Shalat

 Kebebasan dan demokrasi di negara Barat kembali memperlihatkan sikap hipokritnya. Sehingga demokrasi dan kebebasan benar-benar telah menipu umat Islam. Barat memasarkan demokrasi dan kebebasan ke negeri Muslim, sementara saat kaum Muslim hendak menjalankan perintah agamanya, Barat malah melarangnya.

Pengadilan Administratif Federal mengeluarkan keputusan final yang melarang Yunus M (18 tahun) mendirikan shalat di Sekolah Menengah Umum tempat ia belajar. Pengadilan menbenarkan keputusannya dengan mengatakan bahwa “Siswa itu telah memperkeruh perdamaian dengan mendirikan shalat,” katanya.

Majalah Amerika “Time” menyebutkan bahwa Hakim Pengadilan Administratif Federal menegaskan bahwa keputusan ini termasuk dalam kasus individual saja, tetapi jika siswa yang  hampir menyelesaikan pendidikan menengahnya itu memilih untuk banding, maka satu-satunya jalan adalah membawanya ke Mahkamah Konstitusi Federal.

Sungguh dengan ini, siswa bernana “Yunus M” telah kalah dalam pertempuran untuk  memperoleh hak mendirikan shalat di koridor sekolah umum, setelah beberapa kali kasus tersebut dibawa ke pengadilan.

Sebenarnya fakta-fakta kasus ini terjadi empat tahun lalu, ketika Yunis M dan tujuh temannya berkumpul di koridor sekolah sambil menghadap kiblat untuk mendirikan shalat. Lalu, Kepala Sekolah melarang mereka untuk mengulangi perbuatannya itu. Selanjutnya, kasus tersebut dibawa ke pengadilan setempat, dan kemudian dibawa ke Pengadilan Banding, sebelum diperdengarkan di Pengadilan Administratif Federal di wilayah Leipzig.

Menurut Hakim Pengadilan Administrasi, Werner Neumann bahwa “mendirikan shalat adalah hak dasar bagi siswa di sekolah, tetapi kebebasan beragama itu “ada batasannya”, apalagi jika pelaksanaannya itu mengancam dengan menyebabkan gesekan di sekolah,” katanya

Demikianlah satu lagi bukti sikap hipokrit ide kebebasan di Barat terhadap kaum Muslim. Barat memasarkan kebebasan di negeri Muslim sehingga sebagian Muslim terjebak dengan ketaatan kepada syariat demi sebuah kebebasan, sementara di Barat sendiri ketika kaum Muslim hendak menjalankan ibadahnya malah dilarang. Lalu di mana kebebasan tersebut?

Sudah saatnya, kaum Muslim tidak tertipu dengan ide kebebasan yang senantiasa dipasarkan Barat melalui para politisi dan agen-agennya. Satu-satunya pilihan bagi umat Islam adalah berpegang teguh terhadap syariat di mana pun dan kapan pun ia berada. Umat pun membutuhkan satu kesatuan kekuasaan politik yang akan menerapkan syariah di bawah naungan Khilafah. Insya Allah semakin dekat.

0 komentar: