::
Start
sumber informasi dan persahabatan

Navbar3

Search This Blog

Minggu, 23 September 2012

Pembuat LKS Miyabi yang Beredar di Sekolah Islam Harus Diberi Sanksi



JAKARTA - Dunia pendidikan kembali dibuat resah dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) bermasalah. Kali ini LKS mata pelajaran bahasa Inggris untuk kelas III bernama The Bell terbitan CV Sinar Mulia memuat gambar artis porno asal Jepang, Maria Ozawa alias miyabi di halaman 36, Bab 2 bagian task 6 tentang Could You Report It?
Dalam LKS tersebut siswa diminta mendeskripsikan tentang sosok Miyabi yang dipasang berdekatan dengan artis Indonesia. Parahnya lagi, LKS bergambar bintang porno itu ditemukan beredar di SMP Islam Brawijaya Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.
Menanggapi adanya LKS bergambar bintang porno itu Kemendikbud amat menyesalkan peredaran LKS tersebut.
"Kementerian menyesalkan kejadian ini," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendiknas, Ibnu Hamad, Jumat (21/9/2012).
Menurut dia, Mendikbud M Nuh telah memerintahkan Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk menarik LKS bergambar Miyabi itu. "Kami juga memerintahkan Dinas Pendidikan Jatim untuk mengusut tuntas kasus ini," kata Ibnu.
Kemendikbud, kata dia, sebenarnya telah meminta dinas pendidikan daerah agar lebih selektif dalam memilih buku sebelum diberikan ke anak didiknya. Selain isi teks, dinas daerah harus memastikan foto yang terpasang sesuai dengan filosofi pendidikan. "Sebelum diedarkan, harus diteliti dengan ketat," katanya.
Meski demikian, Kemendikbud mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan Jawa Timur yang segera menarik LKS terbitan CV Sinar Muia itu. "Untuk penerbitnya, nanti juga diusut," katanya.
Gambar Bintang Porno Miyabi Sengaja Dipasang Penerbit
Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Badriyah Fayumi menilai pemuatan foto bintang porno itu pasti ada unsur kesengajaan. Sebab, tak mungkin tim penyeleksi tidak mengetahui siapa orang yang ditampilkan pada buku pelajaran.
"Jadi sulit diterima akal kalau itu tidak disengaja. Sebab itu kan sudah melalui proses editing, seleksi. Jadi harus ada pertanggungjawaban," katanya.
"Harus ada sanksi terhadap pihak terkait dalam penerbitan buku ini," tegasnya.
Oleh karena itu, KPAI berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyikapi serius persoalan ini. Sebab bukan kali ini saja buku pelajaran bermasalah lolos dan beredar hingga ke tangan para siswa.
"Ini harus menjadi perhatian serius dari Kemendikbud dan Dinas Pendidikan Provinsi maupun kabupaten agar melakukan pengawasan setiap buku ajar sebelum diajarkan ke siswa," jelasnya.
Pembuat LKS Bergambar Miyabi Herus Diberi Sanksi
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), geram dengan dimuatnya foto bintang porno asal Jepang, Maria Ozawa alias Miyabi pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang beredar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Brawijaya, Mojokerto, Jawa Timur. Dia meminta Dinas Pendidikan Jatim mengusut kasus ini dengan tuntas.
"Harus dicari pencetus idenya, sehingga gambar Miyabi terpampang di sebuah halaman LKS siswa kelas III SMP," kata Gus Ipul di Surabaya, Jumat (21/9/2012).
Dia mengaku bingung dan tidak habis pikir terhadap motivasi pemuatan gambar Miyabi pada LKS tersebut. Menurut dia, pemuatan foto ikon pornografi ini bisa berakibat fatal untuk para siswa.
"Buku sekolah itu buku pendidikan bagi siswa, tapi tercetak gambar Miyabi, bagaimana ini," keluh Gus Ipul. "Harus diusut sampai tuntas dan dilaporkan kepada pihak berwajib. Harus ada sanksi berat atas kasus ini."
Senada dengan hal itu, Dewan Pendidikan Jatim juga prihatin dengan kasus ini. Ketua Dewan Pendidikan Jatim, Zainuddin Maliki, menganggap kasus ini sebagai sebuah keteledoran. Meski berbusana wajar, Miyabi merupakan ikon bintang film porno.
"Bagi pembuat dokumen penting, termasuk pelajaran sekolah, harus lebih berhati-hati. Jangan gara-gara era teknologi informasi, bisa seenaknya memuat materi. Apalagi hampir semua orang tahu, siapa Miyabi itu," kata Zainuddin.
Menurut dia, LKS seharusnya disusun berdasarkan kompetensi dasar. Kompetensi ini yang harus dicapai dalam pembelajaran di kelas. Kompetensi dasar itu mengarah pada tujuan belajar. Dan, untuk mencapainya, dibutuhkan materi. Salah satu cara memperkaya materi adalah melengkapinya dengan LKS.
"Ini sangat tidak etis dan melanggar moral, apalagi sudah diterbitkan massal. Karena itu, semua LKS itu harus ditarik. Baik Dinas Pendidikan, sekolah, dan organisasi guru harus memberi sanksi, karena sudah ada pelanggaran etika dalam dunia pendidikan," tuturnya.
LKS bergambar Miyabi yang meresahkan dunia pendidikan itu pun akhirnya ditarik. Pihak kepala sekolah SMP Islam Brawijaya mengaku kini sudah menggantinya dengan LKS yang baru

0 komentar: