Seorang warga bernama Ibrahim Muslim, 33 tahun, dari Madinah Gaza mengatakan kepada Quds Press, “Kami sudah terbiasa dengan serangan Zionis Israel yang brutal, dan kami tetap akan menyambut ‘Iedul Adha apapun yang terjadi…”
Sebaliknya, seorang pegawai pemerintah daerah Gaza Tengah, Daoud Mousa, 23 tahun, meyakini bahwa kebrutalan Zionis Israel beberapa minggu belakangan ini membuktikan bahwa negara haram itu sedang mengalami krisis dalam negeri yang parah, “terutama menjelang pemilu yang sebentar lagi akan mereka adakan,” kata Daoud.
Daoud juga mengatakan kepada wartawan Quds Press bahwa kunjungan Emir Qatar Syeikh Hamad bin Khalifa al-Thani ke Gaza hari Selasa minggu lalu yang memulai pembangunan beberapa proyek penting, merupakan langkah bersejarah yang sangat berani untuk membongkar pengepungan atas Jalur Gaza.
Emir Qatar berkunjung ke Gaza tiga hari sebelum ‘Iedul Adha didampingi istri dan sejumlah menteri dan pejabat tinggi, melancarkan proyek pembangunan berbagai bidang senilai USD400 juta.
Juru bicara Komite Rakyat Gaza Melawan Blokade atas Gaza Ali Nazali menyatakan, “Penjajah Zionis sangat terganggu karena semua usahanya selama bertahun-tahun untuk melumpuhkan rakyat kita telah gagal. Rakyat Palestina menang dengan kesabaran dan keteguhannya.”
Ali juga mengatakan bahwa kunjungan Emir Qatar telah membuat bingung para pengambil keputusan Zionis Israel, yang kompensasinya mereka menggencarkan serangan, dengan tujuan agar Qatar membatalkan pengiriman pembangkit listrik tenaga disel.* (Sahabat Al-Aqsha)
0 komentar: